KOMPAS.com, Jakarta – Di tengah merebaknya coronavirus disease 2019 (Covid-19) yang bertepatan dengan kedatangan bulan Ramadan, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menciptakan kemudahan distribusi pangan. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan Kementan adalah mengembangkan Pasar Mitra Tani atau Toko Tani Indonesia Center (TTIC). “Sesuai arahan presiden terkait penyediaan pangan untuk masyarakat, kami melalui Badan Ketahanan Pangan mengembangkan pasar mitra tani,” kata Syahrul, seperti dalam keterangan tertulisnya. Hal tersebut dikatakan Syahrul, saat me-launching TTIC, di Toko Daging Nusantara Bekasi, Sabtu (11/4/2020).
Pada kesempatan tersebut, pemilik Toko Daging Nusantara Diana Dewi, mengungkapkan kesiapannya bekerja sama dengan Kementan. “Kami berharap bisa membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari dengan harga terjangkau,” kata Diana. Diana juga menyebut bahwa antusias pengunjung pada Toko Daging Nusantara meningkat tiga kali lipat dari hari biasa. Salah satu pengunjung yang hadir kala itu adalah Yuni. “Saya senang karena harganya murah dan barangnya berkualitas,” ujarnya. Ia juga senang karena toko seperti ini juga bisa dipesan lewat online. Di tengah kondisi saat ini, kerja sama dengan Gojek atau aplikasi lain sangat memudahkan pembeli sepertinya untuk mengikuti imbauan pemerintah untuk tetap di rumah.
Di sisi lain, Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi mengatakan, TTIC akan terus diperluas agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan tenang. “Salah satu tugas kami adalah memperlancar distribusi pangan masyarakat. Oleh karena itu, kami menjalin kerja sama dengan PT Suri Nusantara Jaya,” kata Agung. Selain memperluas pasar mitra tani, untuk memudahkan distribusi pangan Kementan juga berupaya mendekatkan produsen pangan ke daerah-daerah yang kekurangan pasokan. “Negara hadir membantu kebutuhan pangan dengan mendekatkan komoditas pangan ke pasar, sehingga ketersediaannya cukup,” kata Syahrul.
Sementara itu terkait kestabilan harga Agung mengatakan, dalam kondisi ini masyarakat tidak perlu khawatir kesulitan mendapat pangan murah. “Yang lebih bagus lagi, masyarakat bisa memesan secara online sehingga tidak perlu keluar rumah,” kata Agung. Meski begitu Syahrul mengatakan, untuk mewujudkan kestabilan harga dibutuhkan ketersediaan pasokan dan kerja sama semua pihak. “Kementan dengan kementerian lain dan satgas pangan melakukan pengecekan lapangan bersama,” kata Syahrul.