Jakarta – Dalam rangka stabilisasi harga pangan pokok, khususnya beras, bawang merah dan cabai menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) mulai hari ini (18/05) Kementerian Pertanian melalui TokoTani Indonesia (TTI) kembali menggelar Pangan Murah Berkualitas di 8 titik di DKI Jakarta. Komoditas pangan yang dijual diantaranya adalah beras premium dengan harga Rp.7.500/kg, bawang merah Rp. 25.000,-/kg dan cabe merah Rp. 18.000,-/kg. Lokasi TTI tersebar di beberapa tempat diantaranya adalah :
1. Toko Ahya, Jl. H. Gaim No. 50 RT. 10/02, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
2. Toko Mama Nur, Jl. Masjid Darul Falah Gg. H. Jimin RT.07/02 No. 42, Petukangan Utara, Jakarta Selatan
3. Toko Gibran, Jl. Kelurahan Lama RT.04/10 No. 26, Kel. Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan
4. Toko KWT Flamboyan, Jl. Flamboyan RT. 15/10 Kel. Cengkareng, Jakarta Barat
5. Toko KWT Pesakih Mandiri Jaya, Rukun Pesakih Jl. Daan Mogot Kel Duri Kosambi, Cengkareng Barat, Jakarta Barat
6. Toko Yati, Jl. Bangau III No. 9 RT. 008/03 Kel. Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan
7. Toko Pinang, Jl. Pinang VI No. 30, RT 07/09 Kel. Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
8. Pasar Tani Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM 3, Ragunan, Jakarta Selatan.
Hal ini merupakan upaya untuk mengendalikan harga pangan di tingkat konsumen,sekaligus menyampaikan pesan bahwa harga komoditas pangan bias murah tanpa harus merugikan petani. Artinya petani memperoleh keuntungan, pedagang memperoleh marjin keuntungan yang wajar, dan aksesibilitas masyarakat dalam pemenuhan bahan pangan dapat memperoleh harga yang murah dan terjangkau dan berkualitas.
Perbedaan harga antara petani (produsen) dan konsumen bukan hanya dipengaruhi aspek produksi di tingkat petani,juga disebabkan tata niaga beras, bawang merah, dan cabai yang panjang. Melalui TTI distribusi komoditas pangan tersebut di pangkas menjadi 3-4 titik distribusi. Memang disadari, upaya ini tidak bisa merubah tata niaga komoditas pangan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan waktu lama dan terus menerus. Untuk itu Kementan terus berupaya meningkatkan produksi agar stok pangan selalu tersedia. Salah satu strategi yang sedang dikembangkan adalah melalui kegiatan Toko Tani Indonesia (TTI). Kegiatan ini di rancang sebagai solusi permanen dalam mengantisipasi gejolak harga pangan.
Dengan memperpendek rantai pasok pangan hingga 3-4 pelaku rantai pasok pangan, masyarakat konsumen dapat membeli pangan dengan harga murah. Disisi lain petani sebagai produsen pangan tetap memperoleh keuntungan yang wajar, begitu pula dengan pedagang dapat menikmati marjin keuntungan, serta konsumen pun bisa memperoleh komoditas pangan lebih segar dengan harga yang terjangkau dan wajar. Selain itu, diharapkan pula dengan adanya TTI akan terbentuk struktur pasar baru.