Jakarta – Keberhasilan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjaga produksi pangan selama tahun 2020 menuai pujian dari Pengamat Pangan sekaligus Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) Sahara. Kata Sahara, kecukupan yang ada memiliki dampak terhadap kendali harga pangan, terutama pada perayaan natal dan tahun baru 2021 yang biasanya melonjak tajam.
“Kerja-kerja seperti ini yang perlu dipertahankan. Produksi yang cukup membuat gejolak harga di lapangan bisa dikendalikan,” ujar Sahara, Selasa, (29/12).
Sahara mengatakan, pangan merupakan kebutuhan primer bagi semua manusia. Karena itu kecukupan dan harga pangan yang berfluktuasi harus bisa terkendali agar tidak menyulitkan daya beli masyarakat.
Istilahnya, kata Sahara, ketika harga pangan naik maka pengeluaran rumah tangga terhadap pangan akan meningkat dan tentunya akan mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan yang lainnya.
“Misalnya kebutuhan untuk Pendidikan dan Kesehatan harus terganggu karena harga pangan yang tinggi. Tapi kalau harga pengan stabil, kebituhan yang lain bisa terpenuhi dengan baik,” katanya.
Ke depan, upaya pengendalian harga pangan harus lebih intensif dengan melibatkan Kementerian lain baik di hulu sampai hilir. Khusuh di hulu, kata Sahara, sangat terkait dengan keberlanjutan produksi terutama di musim kemarau maupun musim hujan.
Lebih lanjut, Sahara menambahkan, untuk mencapai konsumen yang sebagian besar tinggal di wilayah perkotaan, maka system logistic yang lancar perlu menjadi perhatian utama. Selain itu digitalisasi di sektor pertanian juga perlu menjadi perhatian baik digitalisasi di hulu maupun di hilir terutama terkait dengan logistik.
“Di hulu, digitalisasi dapat dilakukan melalui implementasi smart farming. Digitalisasi di bidang pemasaran juga menjadi hal yang penting terutama di era Covid 19 ini,” katanya.
Sebagai informasi, Kementan telah melakukan berbagai upaya dalam menjaga stabilitas pasokan pangan. Upaya yang dilakukan yaitu monitor ketersediaan dan stok komoditas pangan dengan prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan.
Lebih dari itu, Kementan juga melakukan pemetaan terhadap situasi ketersediaan pangan di daerah surplus dan minus serta intervensi distribusi pangan dari daerah surplus ke defisit.
“Upaya-upaya mengharmonisasi hulu dan hilir tersebut sudah dilakukan dengan baik oleh Kementan dan saya kira kedepan akan bisa lebih baik lagi,” katanya.
Terkait hal ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta seluruh jajaran Kementan untuk benar-benar fokus menyukseskan seluruh program pada tahun 2021. Hal ini sekaligus menjadi kunci untuk menjawab setiap harapan dan kebutuhan rakyat dan petani Indonesia.
“Hasil capaian dan prestasi gemilang tahun 2020 menjadi starting point kita di 2021, dan prestasi Kementan yang sangat baik menurut Bapak Presiden menjadi modal awal sebagai apresiasi seluruh aktivitas kita kedepan. Saya berharap di tahun 2021, Kementan lebih mampu menjawab harapan dan kebutuhan rakyat dan petani,” katanya.
Oleh karenanya, Mentan meminta seluruh jajaran eselon 1 Kementan agar terus menerapkan implementasi pertanian yang maju, mandiri dan modern dalam semua aspek sektor kerja. Penerapan teknologi mulai ditingkatkan, sehingga dapat mendorong peningkatan produktivitas pertanian sesuai target.
“Pergunakan hasil penelitian Litbang untuk mendongkrak hasil yang mau kita capai. Capaian 2020 kalo bisa meningkat berkali lipat di tahun 2021,” tutupnya.