KOMPAS.com – Talang air aliran irigasi di Desa Jagaraga Indah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terputus.
Hal tersebut berisiko mempengaruhi pasokan air ke lahan, terutama saat musim kemarau.
Untuk itu, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), melakukan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).
“RJIT memperbaiki dan memaksimalkan saluran irigasi, agar daerah yang dialiri bisa lebih luas. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, seperti dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/8/2020).
Baca juga: Tingkatkan Indeks Pertanaman Padi, Kementan Canangkan Program RJIT
Dirjen PSP Sarwo Edhy menambahkan, RJIT juga bertujuan merehabilitasi atau meningkatkan fungsi jaringan irigasi, khususnya tersier.
“Melalui kegiatan ini kami juga ingin meningkatkan luas areal dan indeks pertanaman, serta meningkatkan partisipasi Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A), P3A, gabungan kelompok tani (gapoktan), dan poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi,” kata Sarwo.
Sarwo mengatakan, RJI di lahan seluas 250 hektar itu pun dilaksanakan oleh GP3A Gebong Baru yang diketuai Aruman
Adapun komponen kegiatan yang dilakukan mepiluti rehabilitasi talang air, dan rehabilitasi saluran irigasi tersier.
Baca juga: Petani Bisa Ajukan Pembangunan Jaringan Irigasi ke Dinas Pertanian
“Indeks pertanamannya 100. Pola tanam yang dikembangkan adalah padi dan palawija jenis cabe. Provitasnya mencapai 5-6 ton per ha,” kata Sarwo.
Sarwo pun berharap, RJIT tersebut dapat meningkatkan kuantitas tanam.
“Pada kondisi sebelumnya, petani hanya bisa menanam padi sebanyak satu kali. Semoga RJIT bisa membantu petani menanam padi sebanyak dua kali seperti semula,” kata Sarwo.