THE SNEAKERS
Selasa, 26 September, 2023
  • Beranda
  • Info Tani
  • Pangan
  • Kementan
  • Media Tani
No Result
View All Result
mediatokotani.com
No Result
View All Result
Home Info Tani

Dedi Mulyadi Serukan Revolusi Hijau, Ubah Pertanian Kimia ke Organik

admin mediatokotani by admin mediatokotani
13 Januari 2021
in Info Tani
0 0
0
Dedi Mulyadi Serukan Revolusi Hijau, Ubah Pertanian Kimia ke Organik

KARAWANG, KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi menyerukan revolusi hijau, yakni mengubah pertanian kimia ke organik. Gerakan itu dilakukan agar pemerintah tidak usah lagi mensubsidi pupuk.

Hal itu disampaikan Dedi mengomentari pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut subsidi pupuk Rp 33 triliun tidak berdampak signifikan kepada negara.

Menurut Dedi, gerakan revolusi hijau itu adalah mengubah sistem pertanian dari menggunakan pupuk kimia seperti urea, MPK dan sejenisnya, ke pupuk organik. Gerakan ini dilakukan dengan mengembangkan pangan paripurna berbasis peternakan, perikanan, kehutanan dan perkebunan.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Kementan Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik

Dedi mengatakan, sebenarnya petani Indonesia sudah lama menggunakan sistem pertanian organik berbasis alam. Namun pada tahun 1976 hingga 1980, sistem tersebut diubah pemerintah Soeharto menjadi pertanian kimia. Akibatnya petani menjadi tergantung pada pupuk subsidi.

Selain itu, sistem irigasi berubah. Pertanian menjadi terpisah dengan peternakan, perikanan dan kehutanan. Ada mata rantai makanan yang terputus di kalangan petani.

“Ini dosa negara masa lalu. Kita harus ubah kembali. Caranya dengan revolusi hijau. Sistem pertanian dikembalikan lagi pada organik,” tandas Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Selasa (12/1/2021).

“Ibaratnya kau yang memulai dan kau juga yang harus mengakhiri,” kata Dedi.

Dampak pupuk subsidi

Dedi menyatakan, pidato Presiden Jokowi soal subsidi pupuk dan hasilnya pada negara merupakan sebuah evaluasi untuk semua pemangku kepentingan yang berkaitan dengan pertanian.

Ia menjelaskan, terkait subsidi pupuk, pihaknya memandang tentang perlindungan para petani tradisional. Para petani mengeluarkan biaya produksi mahal. Mulai dari biaya pengolahan sawah, bajak, dan tanam padi. Rata-rata biaya itu cukup mahal. Sebut saja, jasa menyangkul saja selama setengah hari adalah Rp 70.000.

Biaya produksi itu sedikit banyak terbantu oleh pupuk subsidi. Sebab, jika tidak ada subsidi pupuk, hasil panen petani akan minus.

admin mediatokotani

admin mediatokotani

Related Posts

Dukung Kemajuan Pertanian di Aceh Tamiang, PKS Bantu Hand Traktor
Info Tani

Dukung Kemajuan Pertanian di Aceh Tamiang, PKS Bantu Hand Traktor

12 Juli 2023
Petani di Pulau Flores Ubah Lahan Tandus Menjadi Produktif
Info Tani

Petani di Pulau Flores Ubah Lahan Tandus Menjadi Produktif

5 April 2023
Kementan Pastikan Jelang Bulan Ramadan Pasokan Beras Nasional Aman
Info Tani

Kementan Pastikan Jelang Bulan Ramadan Pasokan Beras Nasional Aman

3 April 2023
Pemerintah Buka Keran Impor Beras 2 Juta Ton, Apa ya tujuannya?
Info Tani

Pemerintah Buka Keran Impor Beras 2 Juta Ton, Apa ya tujuannya?

30 Maret 2023
Next Post
Ngeri Krisis, Anggaran Ketahanan Pangan 2021 Naik 30%

Ngeri Krisis, Anggaran Ketahanan Pangan 2021 Naik 30%

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
© Copyright MediatokotaniTeam All Rights Reserved
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Tani
  • Pangan
  • Kementan
  • Media Tani

© 2020 Indonesia - © Copyright MediatokotaniTeam All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz