Bogor – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementan menyusun langkah kongkrit swasembada gula konsumsi pada perencanaan pembangunan subsektor perkebunan 2021. Hal ini disampaikan Mentan saat membuka Rakornas Perkebunan 2021 yang digelar di Hotel 101 Suryakencana, Bogor, Jawa Barat.
“Saya sampaikan bahwa Bapak Presiden menyoroti khusus terkait hal ini (swasembada gula). Karena itu segera susun langkah-langkah konkrit dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tebu. Kemudian tingkatkan juga kapasitas dan efisiensi pabrik gula (PG) berbasis tebu. Terakhir tingkatkan penyerapan tenaga kerjanya serta tingkatkan pendapatan petani/pekebun,” kata Mentan, Selasa, 12 Januari 2021.
Berikutnya, kata Mentan, penyusunan harus dilakukan dengan menerapkan program pendukung lainya seperti cara bertindak (CB) 1 tentang peningkatan kapasitas, CB2 tentang diversifikasi pangan, CB3 tentang lumbung pangan, CB4 tentang pertanian modern serta CB5 tentang ekspor kopi, kakao, kelapa dan karet.
“Kemudian terapkan juga Program SPP (Super prioritas pertanian) untuk seribu desa perkebunan rumah tangga, lalu program 1 provinsi 1 triliun untuk mekanisasi dan hilirisasi, memperkuat digitalisasi perkebunan dan market place serta berkontribusi pada program Food Estate di Kalteng, Sumut, NTT, Maluku, Sumsel dan Papua,” katanya.
Di samping itu, pembangunan infrastruktur berbasis digital menjadi sebuah keniscayaan, dimana
perkebunan menjadi kunci kecepatan dan ketepatan dalam mengakselerasi pembangunan pertanian ke depan.
“Karena itu, selain kita sudah memiliki AWR (Agriculture War Room) dan Kostratani (Komando Strategi Pembangunan Pertanian), ke depan saya berharap perkebunan juga mengembangkan digitalisasi dalam pelayanan perijinan, lalu meningkatkan akurasi data, market place dan ekspor,” katanya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementan, Kasdi Subagyono menyampaikan terimakasih atas arahan Menteri Pertanian (Mentan) SyahruI Yasin Limpo pada Rakornas Pembangunan perkebunan 2021.
“Saya sampaikan Bapak Menteri, program kami di 2021 adalah produksi perkebunan dan nilai ekapornya naik terus, kemudian menyesuaikam program tambahan cara bertindak, mendukung food estate, mempercepat swasembada gula dan mendukung upaya rencana 1 triliun 1 provinsi. Kami juga akan fokus pada program gerakan tiga kali ekapor sebagai upaya membangun pertanian yang lebih maju, mandiri dan modern,” tutupnya.