Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan perkembangan kegiatan food estate atau lumbung pangan di Sumatera Utara.
Dari sisi Kementerian Pertanian, hingga tanggal 12 Januari 2021 tersedia lahan terbuka dan siap tanam. Setidaknya 72 persen dari lahan tersebut sudah ditanami tanaman yakni bawang putih, bawang merah dan kentang.
“Kemarin saya ke sana melihat itu. (Sebanyak) 72 persen lahan tersebut sudah ditanami bawang putih dan sebagainya,” kata Luhut dalam Rapat Koordinasi Food Estate di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Senin, (19/1/2020).
Dari 200 hektar lahan yang sudah ditanami, diperkirakan akan mulai dipanen pada minggu kedua bulan Februari 2021. Pemerintah juga telah melaksanakan survei identifikasi dan desain untuk area 785 hektar.
Selain itu, Kementerian Pertanian sudah memiliki desain Jalan Usaha Tani. Usulan pembangunannya akan dilakukan setelah usulan pendanaan disetujui.
Dari sisi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sedang melakukan reservoir dengan kapasitas 1000m3. Konstruksi irigasi tersebut dibangun untuk lahan seluas 200 hektar. Pengerjaan ini ditargetkan selesai pada triwulan II-2021.
“PUPR membuat reservoir seribu meter kubik , sedang diselesaikan,” kata Luhut.
Dari sisi Kementerian ATR/BPN, terlaporkan 87 bidang tanah sudah disertifikasi di area 200 hektar. Sementara dari survei inventarisasi status tanah sudah dilakukan di area seluas 1009,05 hektar dan yang teridentifikasi 474 bidang tanah.
“Jadi semua ini bagiannya terlibat, ini program yang terintegrasi,” kata dia.
Namun, terkait kepemilikan tanah di [lumbung pangan](https://www.liputan6.com/tag/food-estate “”) ini, hambatan yang dialami lantaran banyak lahan yang kepemilikannya sudah turun-menurun. “Pak Sofyan ini bilang, katanya sulit karena banyak tanah yang sudah turun temurun dimiliki,” kata dia.