Foto : Setiap rumah tangga dapat mengakses pangan secara mudah dan murah dari pekarangan rumah
Pilarpertanian – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) adakan Lomba Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Tani Harapan, Kecamatan Loa Janan untuk mendukung ketahanan pangan lingkup keluarga di Provinsi Kalimantan Timur.
“Lomba KWT mendorong pemanfaatan pekarangan dan lahan tidur di sekitar lingkungan warga dimanfaatkan untuk bertani. Pengeluaran keluarga bisa lebih hemat dan dapur hidup di pekarangan,” kata Kabid Usaha dan Penyuluhan Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkab Kukar, Ananias dalam sambutannya, Rabu (16/12).
Dari 11 KWT terpilih empat KWT terbaik yakni Garden Family raih skor 906, Anggrek (888), Pelangi (861) dan Tulip (860). Skor merujuk hasil survei dinamika, kebun dan produk olahan tiap KWT. Peserta lomba merupakan binaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Loa Janan, yang digagas dalam kaitan syukuran desa dan Hari Ibu, yang diperingati tiap 22 Desember.
Inisiatif Pemkab Kukar sejalan dengan seruan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa insan pertanian di seluruh Indonesia untuk bekerja keras mendukung ketahanan pangan, termasuk ibu rumah tangga untuk mengembangkan KWT di lingkungan masing-masing, seperti halnya KWT di Desa Tani Harapan, Kukar yang mendukung program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
“Pengembangan P2L oleh KWT solusi tepat bagi kaum wanita memanfaatkan sumber pangan dari pekarangan sekaligus menangkal pandemi Corona dari kegiatan bertani,” kata Dedi Nursyamsi pada Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) di Jakarta, Jumat lalu (18/12).
Pengembangan KWT sangat didukung oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo. Setiap rumah tangga dapat mengakses pangan secara mudah dan murah dari pekarangan rumah. Kelebihan hasil panen dibagikan pada tetangga atau dijual ke pedagang keliling atau pasar.
“Bertani di pekarangan akan menghemat pengeluaran rumah tangga, juga berdampak positif pada kesehatan fisik. Tubuh akan mendapat cukup sinar matahari dan gerakan menanam mendorong keluarnya keringat yang menyehatkan tubuh,” kata Mentan Syahrul yang dilansir Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (Pusluhtan).
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mendorong unit pelaksana teknis [UPT] di seluruh Indonesia untuk menggelorakan semangat bertani mulai dari rumah tangga hingga ke lahan pertanian.
Kabid Ananias menambahkan Desa Tani Harapan, salah satu desa di Kecamatan Loa Janan, Kukar dengan mata pencaharian utama penduduk dari lada dan kelapa sawit.
Penyuluh pusat di Kementerian Pertanian RI, Sri Widjiastuti selaku pendamping penyuluhan pertanian Kaltim, mengatakan pengembangan KWT didukung oleh Kepala Desa Ismail dan penyuluh Jasmingan. Sedangkan benih dan pupuk untuk KWT didukung dana tanggung jawab sosial perusahaan (TJSP) dari PT Kutai Energi.
“Jangan hanya menjadi penonton kita semua harus ambil bagian, menyiapkan produk pangan yang sehat,” kata Ananias mengutip sambutan Kadistan Kukar, Sutikno.
Widia dari Kutai Energi memastikan bahwa pihaknya akan terus mendukung kegiatan KWT setempat dari dana TJSP, yang disambut baik Kades Ismail sebagai upaya membangun desa mandiri pangan di Kukar.
Penyuluh Jasmingan menambahkan persiapan lomba dilakukan sejak September 2020, melalui survei dan menyusun kriteria penilaian mengacu pada dinamika, kebun dan produk olahan kelompok.
Sementara dua penyuluh kabupaten bertindak selaku juri, melakukan penilaian selama dua hari (14 dan 15 Desember) pada 11 KWT: Melati, Tulip, Asoka, Teratai, Pelangi, Anggrek, Sakura, Kamboja, Sri Rejeki, Garden Family dan Tani Barokah.
“Semua KWT menggunakan pupuk dan pestisida organik buatan sendiri. Hal ini sesuai dengan tujuan dari kegiatan KWT untuk menghasilkan produk sehat secara mandiri,” kata Jasmingan. (LA)