TABLOIDSINARTANI.COM, Tuban – Pasar ekspor benih jagung hibrida hasil inovasi rakitan anak bangsa (Badan Litbang Pertanian) bersaing di pasar global ke negara Thailand.
Direktur Perbenihan, Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Mohammad Takdir Mulyadi mewakili Menteri Pertanian bersama Bupati Tuban, Fathul Huda melepas ekspor benih jagung hibrida ke Negara Thailand sejumlah 14 ton dari 60 ton kontrak varietas JH 37 dan RK 457.
Dulu, kita pengimpor benih jagung hibrida (F1) dari Thailand, kini Indonesia pertama kalinya ekspor benih jagung hibrida ke Negara Thailand senilai 56 ribu dolar AS atau sekitar Rp 800 juta.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, mengatakan Kementan di bawah kepemimpinan Mentan (SYL) terus mendorong program “Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks), ungkap Takdir.
“Dengan ekspor, membuktikan benih dalam negeri mampu bersaing dengan luar negeri. Apalagi dengan kemampuan kita dari on farm hingga off farm, bahkan pemasaran.” ujar Suwandi, saat diwawancarai terpisah, di Jakarta.
“Ke depan ada potensi untuk ekspor benih ke Timor Leste, Brunai Darusalam, Filifina, Bangladesh dan Afrika. Semoga bisa terwujud untuk memperluas pasar ekspor benih Indonesia,” harapnya.
”Butuh kerja keras untuk bisa ekspor benih jagung hibrida. Merubah pola pikir petani, untuk disiplin, kejujuran yang tinggi dan inovasi dalam produksi benih jagung hibrida”, ucap Takdir.
Takdir memberikan apresiasi kepada seluruh stake holder yang mendukung kesuksesan ini, yang merupakan hasil jerih payah kita semua, baik dari Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan pendampingan dari mitra “PT. Tunas Widji Inti Nayotama (Twin)” serta kepada petani Tuban khususnya.
‘’Ekspor benih akan memberikan nilai tambah dua kali lipat keuntungannya dibandingkan konsumsi dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani”, ungkapnya.
Harapan Takdir, “Kegiatan ini dapat direplikasi di daerah lain, petani dapat menyediakan benih insitu secara mandiri dan dikelola kelembagaanya menjadi kawasan yang lebih besar berbasis korporasi”.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Tuban, Fathul Huda mengungkapkan rasa syukur dan bangganya, sebab pengembangan benih jagung di Kabupaten Tuban ini merupakan wujud impian yang selalu dicita-citakannya sejak lama, bahkan mampu menembus pasar ekspor luar negeri, ucapnya.
Huda menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian, atas bimbingan dan kepercayaan yang telah mengalokasikan kegiatan “Pengembangan Benih Jagung Hibrida Berbasis Korporasi di Tuban ini”, ujarnya.
“Kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Tuban, terutama petani, bisa memenuhi kebutuhan benih jagung sendiri sesuai musim tanam dan harga jauh lebih murah karena hasil benihnya sendiri.
Selain itu, juga membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar, sehingga bisa memberikan nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan petani. Bahkan membawa Indonesia untuk ekspor benih jagung hibrida, tambahnya.
Keberhasilan ini tentu hasil kerja keras kita bersama, khususnya para petani, saya sangat bangga,’’ tutur Huda.
Sementara itu, Asisten Perekonomian Pembangunan Pemprov Jawa Timur, Jumadi mewakili Guburnur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap Pemkab Tuban yang sukses mengembangkan benih jagung hibrida berbasis korporasi hingga ekspor ke luar negeri dan meningkatkan kesejahteraan petani.
‘’Tuban saat ini menjadi brand smart, sebagai Percontohan Pengembangan Benih Jagung Hibrida Pertama,’’ tukas Jumadi.
“Jumali berharap, ini bisa direplikasi secara cepat di beberapa daerah di Prov. Jatim sebagai model untuk memperbaiki dan menurunkan angka kemiskinan di pedesaan. Dirinya optimis, petani di Kabupaten Tuban akan semakin sejahtera.
Reporter : Retno Setianingsih