Sebanyak 1,8 ribu ton manggis asal Sumatera Barat diekspor ke China menggunakan pesawat khusus dari Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman sepanjang Januari hingga Februari 2021.
Kepala Karantina Pertanian Padang, Iswan Haryanto mengatakan, kendati saat pandemi akses penerbangan ke sejumlah negara terbatas, namun tidak mempengaruhi pengiriman komoditas pertanian asal Sumbar ke mancanegara.
“Untuk ekspor manggis ada tren positif, eksportir sampai menyewa pesawat khusus penerbangan rute Padang–Guangzhou secara khusus guna memenuhi permintaan manggis di negara itu,” kata dia dikutip dari Antara, Senin (1/3).
Oleh sebab itu, dia menilai tingginya permintaan pasar luar negeri manggis harus didukung dengan pemenuhan persyaratan negara tujuan. “Untuk itu pelaku usaha harus terus meningkatkan kualitas serta kuantitas eksportasi demi menyukseskan program gerakan tiga kali lipat ekspor komoditas pertanian asal Sumbar,” kata dia.
Menurut Iswan, dari data sistem perkarantinaan IQFAST di wilayah kerjanya, trend ekspor manggis asal Sumbar mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hingga Februari 2021 ekspor manggis yang disertifikasi sebanyak 1,8 ribu ton atau senilai Rp135,14 miliar dengan frekuensi pengiriman 183 kali tujuan China.
Sedangkan pada 2020 manggis telah disertifikasi sebanyak 197 kali dengan volume 2,4 ribu ton dengan nilai mencapai Rp136,83 miliar yang juga diekspor ke China.
Kemudian sepanjang 2019 tercatat 151 kali sertifikasi manggis ekspor i dengan volume 256,5 ton atau senilai Rp14,11 miliar.
Iswan menambahkan, untuk memacu ekspor komoditas asal sub sektor hortikultura ini pihaknya juga melakukan edukasi berupa informasi dan motivasi, peninjauan langsung proses di rumah kemas, alat angkut hingga pemenuhan protokol ekspor manggis melalui pemeriksaan karantina. [idr]
sumber : merdeka