TANGERANG – Kementerian Pertanian bergerak cepat memastikan ketersediaan sapi potong dan daging beku menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) yakni Ramadan dan Idulfitri.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, untuk memastikan ketersediaan daging sapi tersebut, pihaknya bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan BUMN meninjau PT. Tanjung Unggul Mandiri (TUM) dan PT. Indoguna Utama di Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (3/3).
PT. TUM sebagai fedloter (pemeliharaan ternak) dan stok daging beku, PT. Indoguna Utama sebagai pemasok daging beku.
Pantauan JPNN.com di lokasi, Mentan meninjau PT. TUM didampingi jajarannya, Dirjen Kementerian Perdagangan dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
“Saya berkunjung ke PT. TUM dengan tiga agenda yang kami laksanakan bersama-sama setelah sebelumnya kami sudah buat kesepakatan,” ungkap Syahrul kepada wartawan saat meninjau stok sapi potong di kandang penggemukan PT. TUM, Rabu.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu menjelaskan, tiga agenda itu terkait merupakan upaya menjamin ketersediaan daging sapi untuk HKBN dan secara berkelanjutan.
Pertama, emergency agenda yakni mempersiapkan ketersediaan sapi potong menghadapi Ramadan dan Idulfitri sebagai acara besar keagamaan perihal kebutuhan daging.
Hal itu dilakukan berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo.
Politikus Nasdem itu memastikan, pihaknya bersama Kementerian Perdagangan, Pemkab Tangerang dan PT Tum siap memaksimalkan kebutuhan daging saat perayaan hari besar itu.
“Sesuai arahan Presiden RI kami berupaya maksimal dalam mengamankan ketersediaan daging ini. Kemendag maupun Kementan bersama Pemerintah Kabupaten Tangerang dan PT TUM siap memback up kebutuhan hari besar ini,” katanya.
Kedua, lanjut menteri SYL, agenda temporeri yakni menjaga ketersediaan daging sapi pascapuasa Ramadan dan Idulfitri sehingga sapi yang sudah dipotong harus segera digantikan agar ketersediaan sapi tetap terjaga secara berkelanjutan.
“Kami tidak bisa hanya (memasok) untuk Ramadan. Kami juga harus bicara sesudah Ramadhn bagaimana in-out sapi yang harus dilakukan sehingga ketersediaannya dapat kami amankan sekaligus kestabilan harga juga ada,” katanya.
Ketiga, ialah agenda permanen. Agenda ini merupakan menyiapkan ketersediaan sapi dalam negeri untuk meningkatkan ketahanan pangan untuk ketersedian daging sehingga tidak perlu tergantung dengan negara lain lagi.
“Oleh karena itu Kementan dan Kemendag harus memiliki kerja sama yang kuat tentu dengan Kementerian BUMN juga untuk backup private sektor kami dalam hal ini PT TUM yang sudah berpengalaman menangani supply sapi,” ujarnya.
SYL mengatakan, kerja sama itu untuk merencanakan perihal menjaga kestabilan ketersediaan sapi.
“Kami harus sama-sama merencanakan bagaimana selanjutnya untuk menjaga kestabilan ketersediaan sapi,” ujarnya.
Oleh karena itu, untuk menyukseskan upaya-upaya ini, Menteri SYL memerintahkan agar jajarannya berkoordinasi dengan Kemendag untuk segera menyusun strategi dalam upaya menjaga ketersedian dan menstabilkan harga.
Baik menjelang Ramadan dan Idulfitri maupun hingga Desember 2021.
Sebab, menjadi peluang untuk pengusaha dan stakeholder bersama pemerintah untuk berbagi sehingga pemerintah bisa tetap menjaga ketersediaan dan kestabilan harga.
“Dalam konteks ini kami bangun keseimbangan, saling menguntungkan sebab pengusaha pun tidak boleh rugi. Jadi ini akan menjadi win-win solution,” pungkasnya. (cr3/jpnn)
sumber : jpnn.com