Site icon mediatokotani.com

Josss! Permen Jahe Karanganyar Go International

Permen jahe REED'S Ginger Chews produksi PT Indo Tropikal Group dari Karanganyar yang diekspor ke Amerika Serikat. (Solopos.com/Sri Sumi Handayani)

Karanganyar – Permen Jahe yang diproduksi salah satu pabrik di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, PT Indo Tropikal Group, berhasil menembus pasar Amerika.

PT Indo Tropikal Group menggunakan merek REED’S GINGER CHEWS untuk mengekspor produk tersebut ke pasar Amerika. Perusahaan itu membuat gudang sekaligus tempat produksi di Lingkungan Tegalasri, RT 001/RW 008, Kelurahan Bejen, Kecamatan Karanganyar.

Awal tahun 2021 ini, perusahaan tersebut mengekspor dua juta permen jahe dengan merek REED’S ke Negeri Paman Sam. Owner PT Indo Tropikal Group, Tonny Winata, menyampaikan nilai ekspor perdana di tahun 2021 mencapai Rp1,5 miliar.

Sebanyak dua juta permen jahe produksi Karanganyar itu dikemas dalam satu unit truk kontainer. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, berkesempatan memberangkatkan truk kontainer tersebut pada Kamis (4/3/2021).

“Ini sekitar dua juta permen jahe untuk satu kontainer. Nilainya Rp1,5 miliar. Kami mendapatkan kontrak 9 kontainer pada tahun 2021. Khusus untuk merek ini [REED’S Ginger Chews],” ujar Tonny saat berbincang dengan wartawan seusai seremoni pemberangkatan satu truk kontainer permen jahe, Kamis.

PT Indo Tropikal Group harus menyiapkan 18 juta permen jahe selama satu tahun. Apabila dihitung lagi, perusahaan tersebut bisa mengantongi Rp13,5 miliar dalam satu tahun.

Awal Usaha

Tonny mengaku menjalankan usaha pengolahan makanan itu sejak 2017. Tetapi, dia mulai menjajal mesin dan produksi hingga bisa memenuhi permintaan ekspor sejak dua tahun terakhir.

“Sehari kami bikin 50.000 butir permen jahe. Kalau pengiriman satu kontainer ini sekitar 1,5 bulan sekali. Kami hanya mengandalkan 45 orang karyawan,” ungkap dia.

Jahe yang menjadi bahan baku permen produksi REED’S Ginger Chews ditanam di Kecamatan Karangpandan, Karanganyar. Tonny menyewa lahan seluas enam hektare (ha) milik warga. Dia menggunakan sistem tertentu untuk menjamin kualitas jahe. Bagaimanapun juga perusahaa dituntut memenuhi standar dan selera pasar asing.

“Sistemnya kerjasama dengan warga setempat. Warga pemilik lahan yang menggarap lahan tersebut. Tapi bibit, pupuk, dan sebagainya itu kami sediakan. Kami juga menerapkan SOP tertentu. Hasilnya nanti kami sharing,” tutur dia.

PT Indo Tropikal Group berencana memperluas lahan menjadi hampir empat kali lipat, yakni 20 hektare. Tonny optimistis mampu memenuhi pasar Amerika terutama konsumsi makanan berbahan jahe. Apalagi kondisi saat ini mendukung usaha tersebut.

Masyarakat internasional mempercayai bahwa empon-empon, salah satunya jahe mampu meningkatkan imunitas.

“Jahe [dipercaya] untuk meningkatkan imunitas. Kebetulan momentum pas Covid-19. Ternyata di Amerika ini jahe menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan imunitas. Dan jahe Indonesia itu paling top kualitasnya,” ujar dia.

Tonny mengklaim sudah memiliki jaringan pasar di Amerika melalui merek tersebut. Dalam waktu dekat, PT Indo Tropikal Group akan menambah produk lain di luar permen yang juga berbahan baku jahe untuk diproduksi. Tonny mengaku sedang menjajaki produk olahan tersebut. Bahkan, tidak menutup kemungkinan memproduksi makanan untuk pasar lokal.

“Kedepan ada produk lain, tapi saat ini permen jahe [REED’S Ginger Chews]. Nanti ada kristal jahe seperti minuman berkarbonasi tetapi berbahan jahe. Sedang kami kembangkan. Ada beberapa merek lain. Ini kami uji coba untuk masalah rasa dan kesesuaian merek.”

Apresiasi

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengapresiasi kerja PT Indo Tropikal Group yang berhasil menembus pasar Amerika lewat permen jahe. Bahkan, perusahaan tersebut mendapatkan bantuan program kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) industri kecil menengah (IKM). Program kemudahan pembebasan bea masuk dan PPN atau PPN dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) terutang tidak dipungut.

“Ini cocok dengan misi Kabupaten Karanganyar berdaya saing. Jahenya tidak main-main. Pebisnis permen jahe. Jahe organik yang dihasilkan dari Karanganyar. Semoga ini terus berkelanjutan dengan jumlah yang akan terus meningkat. Kalau perlu disusul produk-produk lain,” ujar Bupati saat berbincang dengan wartawan.

Dia berharap anak muda Karanganyar terinspirasi dengan kegiatan wirausaha berbahan baku produk pertanian. Bupati menyampaikan komitmen membantu memfasilitasi kebutuhan pengusaha.

“Ini keren. Produk lain yang bisa diekspor bisa diintegrasikan. Bisa bermitra dengan petani. Supaya petani bisa mendapatkan manfaat dari kerja sama. Kan tidak mungkin bisa tanam jahe sendiri. Tentunya butuh bimbingan teknis agar bisa memenuhi kualitas ekspor.”

sumber : solopos.com

Exit mobile version