Site icon mediatokotani.com

Perkuat Ketahanan Pangan Di Subang, PT SHS dan PT AOA Budidaya Bawang Merah Jelang Lebaran

Pemerintah tengah bergeliat dalam ketahanan pangan, melalui peningkatan produktivitas pertanian PT SHS kembangkan budidaya

BERITA SUBANG – Pemerintah tengah bergeliat dalam ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian, dengan budidaya bawang merah guna mencukupi kebutuhan jelang puasa dan lebaran yang jatuh pada bulan April dan Mei 2021 mendatang.

Untuk memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok itu PT SHS mengandeng PT Alami Orion Agrotama (AOA) melakukan budidaya bawang merah di komplek pertanian SHS di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Senin, 8 Maret 2021.

Kerjasama antara BUMN dengan PT AOA tersebut ditandai dengan penanaman perdana oleh Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero sekaligus Ketua BUMN Klaster Pangan Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama SHS Karyawan Gunarso, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi, Direktur PT AOA Artur Sahal Sihotang, Direktur Utama PT Pertani (Persero) Maryono, serta pihak Kementerian Pertanian.

Dirut PT RNI Arief Prasetyo Adi, mengaku mendukug penuh kerja sama antara SHS dengan AOA dalam budidaya penanaman bawang merah dengan memanfaatkan lahan pertanian milik SHS.

Hal ini merupakan bentuk dukungan BUMN Pangan dalam memastikan ketersediaan komoditas pangan strategis.

“Kami terus konsisten berperan aktif dalam memastikan ketersediaan kebutuhan pokok khususnya menjelang hari besar keagamaan seperti puasa dan lebaran,” kata Arief.

Kata dia, sebelumnya RNI bersama anggota BUMN Klaster Pangan sudah memulai dengan memastikan ketersediaan beras melalui kolaborasi pengembangan Pilot Project Food Estate 1.000 hektar di Sukamandi Subang, serta kerjasama penyerapan gabah antara SHS dengan Food Station.

“Saat ini kami mulai masuk ke bawang merah, menyusul akan dipastikan ketersediaan gula yang sebentar lagi memasuki musim giling, serta ketersediaan daging sapi dan ayam,” ujar Arief.

Sementara itu Dirut SHS Karyawan Gunarso menambahkan, sebagai langkah awal, kerja sama ini dilakukan dengan memanfaatkan lahan seluas 10 hektar dengan target produktivitas sekitar 12-13 ton bawang merah per hektar.

Ia menjelaskan, jenis bawang merah yang dikembangkan adalah varietas Bima dengan masa tanam sekitar 65 hari. Ditargetkan panen perdana dilakukan pada awal bulan Mei 2021, sehingga dapat langsung memasok kebutuhan bawang merah di bulan puasa dan jelang lebaran.

“Kerja sama ini potensial untuk ditingkatkatkan, mengingat baik SHS maupun AOA memiliki pengalaman yang baik dalam bidang budidaya dan pengembangan tanaman pangan,” ujar Gunarso.

Di tengah kondisi pandemi yang belum sepenuhnya kembali normal ini, lanjutnya perlu ada kolaborasi antar BUMN dengan BUMN juga dari sektor publik guna membangun keniscayaan dalam mewujudkan tujuan ketahanan pangan nasional.

“Kemudian guna memastikan penyerapan pasca panen maka kerja sama ini dirancang melalui skema yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, baik dari sisi budidaya, distribusi hingga penjualannya,” papar dia.

Sedangkan, Kepala BKP Agung Hendriadi juga menegaskan bahwa, kolaborasi BUMN dan Swasta sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya menjelang Bulan Puasa dan Lebaran, dimana harga komoditas pangan seperti bawang merah biasanya melambung tinggi.

“Itu, diakibatkan meningkatnya kebutuhan masyarakat sementara ketersediaan bawang merah terbatas,” tutur Agung.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh BUMN Klaster Pangan ini merupakan langkah yang baik dan harus mendapat dukungan penuh Pemerintah.

Sekedar diketahui PT RNI (Persero) merupakan BUMN yang saat ini memprioritaskan aktivitas bisnisnya pada bidang pangan dalam rangka mendukung program pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional.

RNI bersama 8 BUMN pangan lainnya tergabung kedalam BUMN Klaster Pangan. RNI sebagai Ketua Klaster, berperan aktif mendorong sinergi antar BUMN anggota Klaster Pangan guna mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, dan keberlanjutan pangan Indonesia.

Aktivitas bisnis RNI memiliki 11 anak perusahaan yang bergerak dalam bidang agroindustri, alat kesehatan, serta bidang perdagangan dan distribusi dengan jaringan sebanyak 48 cabang yang tersebar di kota besar seluruh Indonesia.

Sedangkan PT SHS sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertanian, khususnya dalam penyediaan benih . Selain itu juga bergerak dalam penyediaan sarana produksi pertanian, pengolahan hasil pertanian, serta penelitian dan pengembangan.

Budidaya bawang merah itu dilakukan diatas lahan HGU milik SHS seluas ±3.150 Ha di Sukamandi, yang didalamnya terdapat sawah irigasi. Ada 36 cabang yang tersebar di 6 Kantor Regional, dengan jaringan wilayah kerja di 440 kabupaten/kota.

SHS sendiri membina sebanyak 529 kelompok tani dan 13.225 petani penangkar dengan total areal produksi 36.088 ha. ***

sumber : BeritaSubang.com

Exit mobile version