Manado – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), mengekspor langsung (direct call) hasil perikanan dan pertanian sebanyak 4,2 ton ke Singapura.
“Ekspor perdana sebanyak 4,2 ton komoditas perikanan terdiri dari tuna dan lobster serta komoditas pertanian,” ujar Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw, saat perancangan ekspor langsung di Manado, Senin (8/3/2021).
Wagub Steven mengatakan, Perprov Sulut tak pernah berhenti melakukan upaya, untuk membangkitkan perekonomian di tengah situasi pandemi COVID-19. Berbagai terobosan, termasuk direct call hasil perikanan Sulut ke Singapura, menjadi upaya yang dilakukan. “Ditengah pandemi COVID-19 ini, tidak ada jalan lain untuk peningkatan ekonomi selain melakukan ekspor pertanian dan perikanan,” ujarnya.
Ekspor langsung yang dapat direalisasikan ini, menurut Ketua DPRD Sulut periode 2014-2015 itu karena ikhtiar semua pihak. “Kita tidak boleh puas dengan capaian saat ini, karena msih banyak peluang dan market yang dapat disasar. Kiranya output dan outcome dapat dinikmati masyarakat Sulut,” tandasnya.
Steven mengapresiasi kesungguhan para eksportir ikan, yang telah mendukung pembukaan pasar baru, sebagai komoditas unggulan perikanan Sulut. “Terobosan direct call ke Singapura ini bukan main-main, ibaratnya telah menabrak tembok untuk melewati sungai deras. Salut untuk para pejuang ekspor,'”ujarnya.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Kasan, mewakili Menteri Perdagangan mengatakan direct call perikanan Sulut dapat mempercepat pemulihan ekonomi, karena merupakan komponen ekonomi yang menjadi andalan di tengah pandemi COVID-19.
“Ini langkah extra ordinary, karena untuk direct call bukan perkara mudah. Kolaborasi untuk ekspor Indonesia khususnya Sulut, menjadi bagian penting di tengah pandemi. Ekspor yang eksis saat ini adalah perikanan dan pertanian. Kami akan terus memberikan kemudahan dalam transaksi ekspor,” ujarnya lagi.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan HAsil Perikanan, Rina berharap upaya ekspor langsung dijaga kontinuitasnya. “Terobosan direct call suatu hal yang tidak mudah dilakukan di tengah pandemi yang dapat tekanan kuat. Nilai ekspor kami tercatat Rp 1,9 triliun yang dapat ditingkatkan lagi dengan ekspor ke Singapura,” ujarnya.
sumber : Cendana News