Site icon mediatokotani.com

Petani Jawa Timur Ekspor Cengkeh hingga Biji Kakao Rp 140 Miliar

Mentan Syahrul Yasin Limpo, Mendag Muhammad Lutfi dan BUMN Erick Thohir melepas ekspor produk pertanian asal Provinsi Jawa Timur (Jatim) senilai 140 miliar. Foto: Dok. Kementan

mediatokotani.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menggelar seremonial ekspor produk pertanian di Lamongan, Jawa Timur, Jumat (12/3). Dalam seremonial ini, tercatat sedikitnya 5,4 ribu ton dan 757 batang produk pertanian senilai Rp 140,3 miliar.

“Tetapi yang ditempat ini yakni di Teluk Lamong produk pertanian asal Provinsi Jawa Timur yang kita lepas senilai Rp 140,03 miliar dengan total volume 5,4 ribu ton dan 757 batang ke dua belas negara tujuan sekaligus,” ujarnya melalui keterangan tertulis seperti yang dikutip kumparan, Jumat (12/3).

Syahrul menambahkan produk pertanian yang diekspor antara lain berupa sarang burung walet, pakan ternak, premix, cicak kering, lipan kering, kelapa bulat, cocoa powder, cocoa butter, kopi biji dan cengkeh.

“Pelepasan ekspor hari ini cukup besar dan saya kira apa yang dilakukan Gubernur Jawa Timur kami bertiga dari pertanian, perdagangan maupun BUMN siap untuk terus mendukungnya,” tambahnya.

Mentan Syahrul Yasin Limpo, Mendag Muhammad Lutfi dan BUMN Erick Thohir melepas ekspor produk pertanian asal Provinsi Jawa Timur (Jatim) senilai 140 miliar. Foto: Dok. Kementan

Selain itu, Mentan Syahrul mengatakan sesuai arahan Presiden Jokowi, sinergi lintas kementerian harus ditingkatkan sebagai langkah strategis dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional di tengah tantangan pandemi COVID-19.

“Menghadapi pandemi ini dengan berbagai dampak yang ada, maka kerja tidak bisa satu sektor saja, kita harus hand to hand. Hari ini kami datang untuk melepas ekspor. Bersama kita genjot pasar ekspor produk pertanian kita,” kata Mentan.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi juga mengatakan, menyampaikan rasa syukurnya atas pelepasan ekspor asal Provinsi Jatim yang cukup besar. Langkah strategis ini dilakukan untuk memastikan pasar ekspor produk pertanian Indonesia, menjadi salah satu penggaet devisa negara.

“Selamat atas ekspor yang luar biasa. Kita bisa lihat kita penghasil, penjual, pengekspor kopi salah satu yang terbaik di dunia, dan kita juga ingin menjual barang barang prospektif Indonesia seperti sarang walet untuk memastikan ekspor menjadi salah devisa negara,” ujarnya.

“Mudahan-mudahan kita bisa berevolusi dari negara penjual barang setengah, barang mentah menjadi barang jadi berindustri dengan industri teknologi tinggi. Semoga ke depan, Jawa Timur menjadi eksportir dari barang barang ekspor Indonesia,” ucap Lutfi.

Hingga kini, Kementan melalui Badan Karantina Pertanian telah melakukan fasilitasi sertifikasi ekspor terhadap 81,3 ribu ton komoditas pertanian dengan nilai mencapai Rp 1,264 triliun.

Dengan kontribusi terbesar asal sub sektor perkebunan sebesar 78,9 persen dan diikuti masing-masing asal subsektor Tanaman Pangan, Peternakan dan Hortikultura.

sumber : kumparan.com

Exit mobile version