THE SNEAKERS
Selasa, 21 Maret, 2023
  • Beranda
  • Info Tani
  • Pangan
  • Kementan
  • Media Tani
No Result
View All Result
mediatokotani.com
No Result
View All Result
Home Info Tani

Petani Cabai Daerah Sentra Sepakat Turut Amankan Pasokan Cabai Jelang HBKN

admin mediatokotani by admin mediatokotani
30 Maret 2021
in Info Tani
0 0
0
Petani Cabai Daerah Sentra Sepakat Turut Amankan Pasokan Cabai Jelang HBKN

Foto : Tanaman Cabai Milik Petani di Magelang, Jawa Tengah.

mediatokotani.com – Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H tahun ini, Kementan di bawah komando Syahrul Yasin Limpo semakin ketat memastikan ketersediaan pangan strategis. Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal Hortikultura bersama dengan pelaku usaha cabai optimis pasokan cabai tahun ini aman.

Hal ini diketahui melalui koordinasi dengan para pelaku usaha (petani) cabai di wilayah sentra-sentra besar di Jawa. Di antaranya Blitar, Kediri, Tuban, Magelang, Temanggung, Kebumen, Boyolali, Banjarnegara, Bandung, Garut, Cianjur, Sumedang, Kulon Progo dan Sleman.

“Untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri kita harus pastikan agar cabai tersedia dalam jumlah yang cukup. Gejolak harga yang terjadi beberapa bulan ini tidak berlanjut hingga memasuki bulan puasa nanti,” ujar Sesditjen Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari.

Wanita kelahiran Klaten itu juga mengajak petani untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga ketersediaan cabai. “Cabai itu tidak bisa disimpan di gudang. Stoknya di lapangan dalam bentuk standing crop. Kepemilikannya adalah petani, maka kami berharap agar petani bersinergi dengan Ditjen Hortikultura dalam mewujudkan stabilisasi pasokan dan harga,” ujar Retno.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan para pelaku usaha dari kabupaten tersebut, terkonfirmasi bahwa pasokan aneka cabai aman. Potensi luas panen cabai rawit pada April 5.851 hektare, Mei 10.178 hektare. Cabai keriting pada April 3.410 hektare, Mei 3.304 hektare sedangkan cabai besar pada April 3.345 hektare dan Mei 2.200 hektare.

“Meskipun kondisi panen di Blitar saat ini mengalami penurunan akibat efek berantai sejak pandemi Covid-19 namun diprediksi luas panen cabai rawit akan terus meningkat,” ujar pelaku usaha cabai asal Blitar, Sarwi.

Petani sekaligus anggota DPRD ini menjelaskan bahwa Blitar akan memasuki panen raya pada April – Mei dengan luas panen cabai rawit 2.080 hektare dan Mei 6.540 hektare.

Sejalan dengan Sarwi, petani asal Magelang Darno mengatakan bahwa volume cabai yang dikirim dari Magelang ke Jakarta saat ini kurang lebih 30 truk.

“Kapasitas per truk 6,5 ton. Artinya total pengiriman per hari mencapai 195 ton. Diprediksi pasokan aman pada bulan April – Mei mendatang,” paparnya.

Para pelaku usaha bersepakat untuk mendukung kegiatan untuk kemaslahatan bersama. Mereka siap mencurahkan pemikiran, tenaga dan ide-ide demi kemajuan pertanian hortikultura khususnya cabai.

Di tengah kesibukannya mengawal food estate hortikultura di Sumatera Utara, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Tommy Nugraha tetap memonitor perkembangan pasokan dan harga. Pihaknya juga optimistis bahwa pasokan dan harga cabai pada Ramadhan hingga Idul Fitri tahun ini aman.

“Selama sepekan ini harga cabai rawit yang sempat menyentuh harga Rp 105 ribu/kg di Pasar Induk, perlahan mulai turun hingga Rp 80 ribu/kg per hari ini (28/3). Melihat pergerakan tersebut, saya optimistis harga terus berangsur turun ke titik normal,” ujar Tommy.

Lebih lanjut, Ditjen Hortikultura menyusun rencana aksi pengendalian fluktuasi harga cabai dengan tiga cara bertindak mulai dari peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi produk turunan cabai serta penguatan sistem cadangan dan sistem logistik.

“Pada 2021 ini, Ditjen Hortikultura akan mengembangkan cabai melalui program kampung cabai. Ke depannya, kampung cabai tersebut akan difasilitasi mulai dari sarana persemaian sampai dengan pemasaran. Sentuhan teknologi juga akan digunakan pada proses persemaian benih agar lebih efisien dari segi waktu, sehingga pertanaman bisa dilakukan lebih cepat,” jelas Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto dalam wawancara tertulis, Minggu (28/3).

Dirinya menjelaskan Ditjen Hortikultura juga mendorong penggunaan benih ke arah hibrida. Jika petani lebih memilih dengan benih lokal maka harus dapat melakukan seleksi benih dari tanaman yang sehat sehingga tidak membawa penyakit pada tanaman berikutnya dan produktivitasnya tetap tinggi.(PW)

sumber : Pilarpertanian

Tags: Pertanian
admin mediatokotani

admin mediatokotani

Related Posts

Alpukat Asyifa Sabang Terdaftar Jadi Varietas Lokal Unggulan Kementan
Info Tani

Alpukat Asyifa Sabang Terdaftar Jadi Varietas Lokal Unggulan Kementan

27 Februari 2023
Info Petani! Pemerintah Naikkan Harga Gabah dan Beras
Harga Pangan

Info Petani! Pemerintah Naikkan Harga Gabah dan Beras

22 Februari 2023
Presiden Jokowi Cek Harga Bahan Pangan di Pasar Wonokromo
Harga Pangan

Presiden Jokowi Cek Harga Bahan Pangan di Pasar Wonokromo

20 Februari 2023
Harga Cabai Makin ‘Pedas’ Awal Pekan Ini
Harga Pangan

Harga Cabai Makin ‘Pedas’ Awal Pekan Ini

14 Februari 2023
Next Post
Bareskrim dan Bea Cukai Gagalkan Peredaran 42,3 Kg Sabu dan 85 Ribu Ekstasi

Bareskrim dan Bea Cukai Gagalkan Peredaran 42,3 Kg Sabu dan 85 Ribu Ekstasi

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
© Copyright MediatokotaniTeam All Rights Reserved
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Tani
  • Pangan
  • Kementan
  • Media Tani

© 2020 Indonesia - © Copyright MediatokotaniTeam All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz