Site icon mediatokotani.com

HIPMI Melepas Ekspor Perdana sebagai Implementasi dari Perjanjian IA-CEPA

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) melepas ekspor perdana komoditas makanan berbasis hasil pertanian ke Australia pada Kamis (08/04) di Jakarta. Pelepasan ekspor perdana ke Australia ini juga merupakan implementasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Apresiasi diberikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi atas ekspor tersebut.

“Kementerian Perdagangan mengapresiasi HIPMI yang berhasil mengekspor produk-produknya ke Australia. Ekspor perdana ini menjadi langkah awal HIPMI berkontribusi dalam menduniakan Indonesia sehingga ke manapun kita pergi kita dapat menemui produk-produk Indonesia dengan mudah,” dia sampaikan seperti dikutip dari situs Kemendag.

Total perdagangan Indonesia-Australia pada Januari 2021 tercatat sebesar USD749,92 juta atau meningkat 33,51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Australia sebesar USD222,95 juta. Sedangkan, impor Indonesia dari Australia sebesar USD526,96 juta.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan menyampaikan, ekspor perdana ini merupakan langkah awal yang baik agar usaha kecil dan menengah (UKM) bisa menjangkau dan menjadi pemain global. Kasan berharap, ekspor dari anggota HIPMI akan terus berlanjut ke depan dengan jumlah pengusaha yang semakin meningkat, jumlah produk yang semakin banyak, serta negara tujuan ekspor yang semakin bertambah.

Kasan juga menjelaskan ada tiga hal yang menjadi kunci dalam upaya meningkatkan ekspor, yaitu melalui pemberian dukungan, fasilitasi, dan kolaborasi. Dukungan pemerintah melalui kementerian/lembaga (K/L) terkait seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kooperasi dan UKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perindustrian dan lainnya diperlukan para pelaku usaha dalam memajukan usahanya.

Selain itu juga disampaikan para pelaku usaha dapat berkomunikasi lebih lanjut dengan para perwakilan perdagangan RI di berbagai negara untuk menembus pasar tujuan ekspor. Dalam era digital ini, para pelaku usaha juga perlu berkolaborasi dengan lokapasar (marketplace) agar dapat menjadi pemain global, tidak hanya secara konvensional, tetapi juga digital.

sumber : Beritadaerah-Nasional

Exit mobile version