BANJARMASIN – Untuk pertama kalinya, tanaman porang asal Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel) di ekspor ke Jepang. Porang yang diekspor sebanyak 10 ton dari permintaan sebanyak 100 ton yang harus dipenuhi dalam waktu 5 bulan.
Pejabat Sekretaris Daerah Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan, ekspor perdana produk pertanian berupa porang ini membuktikan dukungan yang kuat terhadap petani dan pelaku usaha pertanian di Kalsel.
“Hal ini menjadikan nilai tinggi bagi kita untuk membudidayakan tanaman porang tersebut. Mudah-mudahan ke depan tanaman porang ini bisa ditanam merata di seluruh kabupaten di Kalsel,” ujar Roy Rizali Anwar dalam keterangan yang diterima, Selasa (13/4/2021).
Roy menjelaskan, budidaya tanaman porang memang cukup menjanjikan dengan nilai ekonomis yang juga cukup besar.
Apalagi, negara tujuan ekspor porang cukup banyak. Selain di Jepang, ada Cina, Korea, Taiwan, Thailand, Vietnam, Australia, bahkan Amerika dan Eropa yang siap menerima porang dari Indonesia.
Roy pun berharap agar kabupaten lain di Kalsel mampu mengembangkan budidaya porang seperti di Kabupaten Balangan.
“Kabupaten Balangan, menjadi kabupaten pertama di Kalsel yang mengekspor porang ke Negara Jepang,” jelasnya.
Sementara itu, Perwakilan Badan Karantina Pertanian RI Imam Djajadi, mengatakan ekspor porang Kalsel ke Jepang selain sebagai kabar menggembirakan juga sebagai pencapaian yang luar biasa.
Ini menurutnya menjadi satu pendorong kuat bagi upaya pemulihan ekonomi, baik untuk masyarakat Kalsel, khususnya petani porang Kabupaten Balangan maupun secara nasional.
“Ini adalah bentuk komitmen seluruh pemangku kepentingan pembangunan pertanian di Kalimantan Selatan untuk mensukseskan peningkatkan ekspor pertanian,” kata Imam Djajadi.
Masih menurut Imam, salah satu penyumbang terbesar ekspor dari Kalsel saat ini adalah produk hasil olahan kelapa sawit.
Namun kini Kalsel membuka ragam komoditas ekspor baru berupa porang.
“Ke depan momentum positif ekspor perdana ini kita jaga dan tingkatkan, agar pertanian di Kalsel dapat terus ambil bagian dalam perkembangan ekonomi terlebih dimasa pandemi yang masih berlangsung,” sebutnya.
sumber : KOMPAS.com