Pasar Mitra Tani mempertemukan para petani dengan pembeli agar terjadi jual beli
mediatokotani.com, UNGARAN — Dorong kebangkitan pasar produk pertanian yang mengalami kelesuan akibat dampak pandemi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang melalui Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan (Dispertanikap) menggelar Pasar Mitra Tani.
Pasar Mitra Tani adalah kegiatan mempertemukan para petani dengan pembeli agar terjadi proses jual beli dan transaksi berbagai produk-produk pertanian maupun produk UMKM yang ada di Kabupaten Semarang.
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha mengungkapkan, untuk tahap awal, kegiatan Pasar Mitra Tani digelar selama dua pekan sekali di halaman kanor Dispertanikap Kabupaten Semarang, di Ungaran. Melihat sambutan serta respon masyarakat dan para petani, orang nomor satu di Kabupaten Semarang tersebut meminta agar kegiatan tersebut diperluas tidak hanya di halaman kantor Dispertanikap saja.
Namun nantinya juga dilaksanakan di sejumlah lokasi lain di berbagai wilayah di Kabupaten Semarang. Sehingga petani yang akan merasakan manfaat Pasar Mitra Tani tersebut juga akan semakin banyak.
“Laporannya, hampir dua ton beras lokal terjual dalam waktu satu jam saja. Ini menunjukkan animo masyarakat untuk membeli produk petani sendiri juga sangat tinggi,” jelasnya, di Ungaran, kabupaten Semarang, Ahad (18/4).
Menurut bupati, dukungan tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan usaha dan mendorong kebangkitan produk pertanian, di tengah kelesuan perniagaan akibat dampak pandemi Covid-19 saat ini.
Maka masih menurut bupati, titik penyelenggaraan Pasar Mitra Tani perlu diperbanyak dan dilaksanakan secara berkelanjutan. Tujuannya tentu memperluas akses masyarakat untuk membeli produk lokal bermutu dengan harga yang relatif lebih murah.
Sehingga hanya tinggal menambah pelaksanaan sejumlah titik agar penyelenggraannya juga kian dekat dengan para petani. Di berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang.
Lebih lanjut Ngesti menyampaikan, dukungan pemanfaatan produk lokal Kabupaten Semarang juga terus didorong oleh Pemkab Semarang. Karena itu menjadi salah satu program unggulan Pemkab Semarang ke depan.
Terkait hal itu, bupati juga telah menyampaikan kepada sejumlah pihak di lingkungan Pemkab Semarang untuk mengarusutamakan penggunaan dan pemanfaatan berbagai produk lokal, guna membantu para petani dan UMKM bisa bangkit dari dampak pandemi. “Prioritas pembangunan kita yang berbasis industri, pertanian dan pariwisata (Intanpari) akan terus dikedepankan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah,” tambah Ngesti.
Sebelumnya, Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Wigati Sunu menjelaskan Pasar Mitra Tani yang digelar untuk kali pertama, melibatkan sedikitnya 13 kelompok wanita tani (KWT) serta pelaku UMKM lokal. Mereka menggelar aneka produk seperti ragam komoditas sayur mayur, berbagai olahan daging dan ikan, olahan bahan pangan dan lainnya.
Ia juga sepakat, pelaksanaan Pasar Mitra Tani bakal terus dikembangkan. “Pada tahap awal dilakukan dua minggu sekali di Ungaran, nantinya juga akan dilaksanakan di tempat lain dan di berbagai kecamatan,” jelasnya.
Dengan demikian, kegiatan ini juga akan memperluas kerja sama dengan lebih banyak kelompok tanilokal maupun para pelaku UMKM yang ada di kabupaten Semarang. Selain menyasar pembeli maupun konsumen lokal, kegiatan Pasar Mitra Tani ini juga akan diperluas dengan infentarisasi potensi pasar baru. “Tidak menutup kemungkinan juga kemungkinan untuk membidik pasar ekspor,” jelas Wigati Sunu.
sumber : REPUBLIKA.CO.ID