AJakarta, IDN Times – Sebanyak 3.385 personel gabungan TNI-Polri dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengawal dan mengamankan demo menolak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jakarta, Sabtu (24/7/2021).
“Ada 3.385 orang siap mengamankan demo,” kata Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Pol Marsudianto saat dikonfirmasi di Jakarta, seperti dilansir kantor berita ANTARA.
1. Pengamanan dipusatkan di sekitar Monas dan DPR
Marsudianto mengatakan personel pengamanan tersebut akan ditempatkan di dua lokasi yang menjadi lokasi digelarnya aksi demonstrasi.
“Personel dikerahkan di sekitar Monas dan DPR,” tambahnya.
Selain personel pengamanan, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga telah mengerahkan 350 orang personel polisi lalu lintas untuk mengawal kelancaran arus lalu lintas di sekitar lokasi unjuk rasa.
2. Polisi imbau masyarakat jangan demo
Polda Metro Jaya sebelumnya mengimbau masyarakat tidak turun ke jalan dan menggelar unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya terkait PPKM.
Polda Metro memahami bahwa masyarakat sangat mengharapkan relaksasi kebijakan PPKM. Namun dia mengingatkan jika masyarakat membuat kerumunan dan terus melanggar protokol kesehatan, akan berpotensi memicu lonjakan angka positif COVID-19.
“Bagaimana kita bisa relaksasi, kalau ada kegiatan kerumunan seperti ini lagi. Kasihan rumah sakit, kuburan, sudah penuh,” kata kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya.
Yusri juga mengatakan Polda Metro Jaya akan mengakomodasi penyampaian pendapat pihak yang ingin menyampaikan pendapat sehingga tidak menimbulkan kerumunan yang berpotensi menimbulkan klaster baru COVID-19.
“Silakan, kalau mau menyampaikan pendapat datang ke Polda Metro atau ke instansi terkait, akan kita terima secara bijak agar kita bisa hindari kerumunan, supaya jangan jadi klaster lagi,” katanya.
3. Ada seruan aksi nasional untuk menolak PPKM darutat bertajuk “Jokowi End Game”
Poster berisi ajakan long march bertajuk “Aksi Nasional Jokowi End Game” viral di media sosial. Aksi tersebut direncanakan digelar pada Sabtu (24/7/2021) dari Glodok-Istana Negara dalam rangka menolak penerapan PPKM.
Seruan untuk long march tersebut salah satunya diunggah akun Instagram @bemunindrapgri. Selain ajakan long march, ada pula percakapan persiapan aksi yang tersebar di media sosial. Dalam percakapan itu disebutkan, aksi tersebut akan dilakukan selama berhari-hari dan tidak membawa suatu identitas golongan atau pun kelompok.