“Kegiatan tracing ini akan dikoordinir oleh TNI bekerjasama dengan Polri, dan puskesmas-puskesmas di masing-masing wilayah. Untuk testing tetap dilakukan oleh tenaga kesehatan,” ujar Luhut.
Luhut menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan testing dan tracing tersebut secara masif. Upaya itu dilakukan terutama di tujuh wilayah aglomerasi yang memberlakukan PPKM.
Tujuh wilayah aglomerasi tersebut yakni;
1. Sulawesi Selatan: Makassar, Sungguminasa, Takalar dan Maros.
2. Sumatra Utara: Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo.
3. Jawa Timur: Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan.
4. Jawa Barat: Wilayah Bandung Raya.
5. Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).
6. Jawa Tengah Semarang: Kendal dan Purwodadi serta yang masuk Solo Raya.
7. DI Yogyakarta: wilayah Yogyakarta Raya
“Sesuai instruksi dari Bapak Presiden, kegiatan testing dan tracing akan ditingkatkan secara massif, yang kami akan mulai pada 7 wilayah aglomerasi di Jawa dan Provinsi Bali,” kata dia.
Luhut mengaku pihaknya juga akan mendorong isolasi-isolasi terpusat, baik di tingkat, kabupaten, kecamatan, hingga desa atau kelurahan. Isolasi, lanjutnya, terutama akan didorong bagi pasien yang berisiko tinggi.
“Hal ini penting untuk mencegah penularan dan resiko kematian terutama kepada orang tua dan orang dengan komorbid,” kata dia.
(thr/eks)