Site icon mediatokotani.com

Program Kementan korporasi benih jagung hibrida

Kawasan Perbenihan Jagung Hibrida Berbasis Korporasi Petani Sedang Dikembangkan oleh Kementan untuk Pemberdayaan Petani Jagung Hibrida di Indonesia.

mediatokotani Jagung merupakan salah satu bahan baku strategis nasional. Ketersediaannya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nasional. Diperkirakan indikator rencana produksi jagung dan kebutuhan benih bersertifikat mutu tinggi pada tahun 2021-2024 akan meningkat. Perbenihan akan menjadi kunci utama untuk suksesnya pencapaian target produksi dengan luas areal sekitar 4,2 juta hektar di tahun 2020 dan mencapai 6 juta hektar hingga 2024.

Kementerian Pertanian sedang mengembangkan areal penanaman jagung hibrida untuk korporasi petani. Program ini membekali petani dan pemulia dengan ilmu dan teknologi untuk budidaya jagung hibrida, dana, dan kesempatan kerja yang dijamin oleh mitra dan institusi.

Pada webinardengan topik “Korporasi Perbenihan Jagung Hibrida” pada Sabtu (24/7), DitjenTanaman Pangan Suwandi mengatakan: “Kami membangun korporasi supaya naik kelas dari sisi kelembagaan, yang biasa kelompok tani atau gabungan kelompok tani, naik kelas menjadi korporasi, dengan manajemen yang profesional.”

Komisaris IV DPR RI Andi Akmal Pasludin memuji kerja Kementerian Pertanian pada rencana korporasi benih jagung hibrida. “Saya melihat tujuan dan kinerja kami dalam hasil dan kualitas jagung sangat baik. Terutama dari segi konsep korporasi, ini akan menjadi salah satu sarana bagaimana bargaining position petani kita terhadap industri, terhadap pasar, serta keuangan,” ujarnya.

Andi juga berharap seluruh provinsi di Indonesia bisa menjadi sentra pengembangan jagung hibrida. “Tahun ini kami berjanji akan mendukung Balitbang untuk menghasilkan benih yang berkualitas. Kami juga perlu memperkuat bagaimana kelembagaan pertanian dapat memperkuat kerjasama untuk kepentingan petani,” tambahnya.

Program benih jagung hibrida yang dilakukan tahun 2019, di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, berjalan sukses. Pada tahun kedua (2020), Kabupaten Tuban berhasil mengekspor varietas JH37 dan kini telah menjadi organisasi korporasi.

Ini dikonfirmasi pernyataan Takdir Mulyadi, Plt. Direktur Perbenihan: “Hasil program ini juga ditujukan untuk pasar bebas. Dari 2019 hingga 2020, total yang diproduksi hampir 800.000 ton. Lebih dari separuhnya pasar bebas, dan sudah mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Terbukti dari adanya ekspor. “

Exit mobile version