Site icon mediatokotani.com

Kementan dukung pangan lokal organik jadi daya tarik ekspor

Founder dan Director Sunria, Emily Sutanto (tengah) menyampaikan Produk Olahan Pangan Organik Menjadi Daya Tarik untuk Ekspor Ke Luar Negeri.

Media Toko Tani – Pangan lokal Indonesia memiliki kualitas yang sangat dihargai di luar negeri. Petani kecil di Indonesia memiliki peluang besar untuk mengirim produk lokal berkualitas ke luar negeri. Hal ini diumumkan oleh Emily Sutanto, Founder dan Director Sunria yang saat ini berbasis di Singapura ketika mengikuti webinar Propaktani episode 64 yang diselenggarakan Kementan pada 20 agustus 2021.

Produk yang diekspor adalah produk organik yang disertifikasi oleh Institute for Marketcology, lembaga sertifikasi organik internasional yang berbasis di Swiss, diakui secara internasional oleh tiga negara, yaitu AS dengan US Department of Agricultural National Organic Program, Uni Eropa dan Jepang dengan standar Japanese Agricultural Standard.

Emily, sebagai Founder Sunria, berbicara sedikit tentang bagaimana dia pertama kali memasuki dunia pertanian organik. Berawal dari petani padi organik di Wonogiri, Jawa Tengah, mereka telah mampu menghasilkan beras organik yang disebut ‘Volcano Rice’, yang berbeda dari yang lain karena mengandung mineral seperti zinc dan magnesium.

“Kami pelopor dan membantu petani kecil di Indonesia karena rasa kemanusiaan, karena banyak petani tidak bisa mendapatkan harga yang tepat dan harus membayar melalui tengkulak,” katanya.

Ia juga sangat senang dengan produk organik karena baik untuk kesehatannya. Pemegang gelar master bidang International Management and Mass Communication dari Pepperdine University, Los Angeles, California, dan Bond University, Australia ini akhirnya mengekspor beras organik bersertifikat produksi petani ke Amerika Serikat.

Dalam kesempatan tersebut, Emily juga mengadakan demo kuliner yang menggunakan bahan organik yang menjadi jajanan Instagram untuk menarik minat masyarakat untuk go organic, tentunya untuk kesehatan yang lebih baik.

Senada dengan itu, Mahmud Syah K., Farm Manager Perkumpulan Pertanian Organik Wonoagung (PPOW), Wonogiri mengaku merasa termotivasi untuk memulai usaha di bidang pangan organik.

PPOW, bertujuan untuk menjadi produsen pangan organik yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan dan lingkungan, dimulai dengan memproduksi pupuk organik padat, yang kemudian berkembang menjadi produk beras organik yang mereka miliki. diekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, Italia dan Perancis bekerjasama dengan PT Bloom Agro.

Sementara itu, dalam keynote speech webinar, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan Kementerian Pertanian mendorong masyarakat untuk mengembangkan produk pertanian dari tanaman pangan berikutnya untuk mencapai kedaulatan pangan.

Kementerian di bawah komando Syahrul Yasin Limpo terus mempromosikan bisnis pangan lokal. “Kami yakin pangan lokal memiliki prospek positif yang mampu mendukung upaya pengembangan produk pertanian,” kata Suwandi.

Melalui pengolahan dan pemasaran, agribisnis akan memperoleh nilai tambah dan kepercayaan pasar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. “Dengan konsep pemurnian dan pemasaran, mereka dapat mengembangkan bisnis mereka sedemikian rupa untuk memaksimalkan potensi keuntungan mereka. Dengan dukungan teknologi dan ilmu pengetahuan, jika semuanya dilakukan dengan benar, hasil ekonomi akan berlipat ganda, ”kata Suwandi.

Exit mobile version