Wajo – Pemerintah Kabupaten Wajo mendorong petani kakao menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk meningkatkan produksinya. Kakao diharapkan dapat berkontribusi besar dalam upaya pemulihan ekonomi, terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Demikian salah satu pernyataan Bupati Wajo Amran Mahmud saat menghadiri panen perdana kakao organik dan penyerahan KUR kepada petani kakao di Desa Simpellu, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Rabu (25 Agustus).
Kegiatan ini juga dihadiri Pimpinan BNI Wilayah 7 Sulsel, Sulbar, Sultra, dan Maluku, Hadi Santosa, Kepala BNI Cabang Sengkang, Samsu Qamar, Kepala Dinas Pertanian Wajo, Ashar, Kepala Dinas Perhubungan Wajo, Andi Hasanuddin, Camat Pitumpanua, Andi Cakunu, Kepala BNI KCP Siwa, Kepala Desa Simpellu, Kepala Desa Mattirowalie, serta undangan lain.
Pimpinan Regional 7 BNI Hadi Santoso menyampaikan harapan agar masyarakat benar-benar mengabdikan diri pada budidaya kakao dan dirinya berjanji akan berusaha untuk penyaluran KUR kepada masyarakat khususnya di Desa Simpellu.
“Tentang pembayaran, mungkin saat panen, dan tidak setiap bulan, dan masa garansi disesuaikan. Hal ini mengingat kerjasama dan upaya aktif Bupati. Selain itu, kami bertanggung jawab secara sosial untuk pembangunan dan pemulihan ekonomi.” – kata Hadi.
Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengatakan panen perdana kali ini merupakan hasil kerja keras masyarakat dalam menghasilkan rupiah dan meningkatkan perekonomian. “Hal ini tentunya berkat kerja keras dan bantuan para petani kakao. Tentu ada dukungan dari BNI, jadi hari ini kita bisa panen perdana.” ucapnya.
Amran berharap seluruh lapisan masyarakat dan politisi saling mendukung agar dapat mengatasi kesulitan akibat pandemi Covid-19.
“Selain itu, kehadiran Pak Hadi Santoso di Kabupaten Wajo jelas merupakan bentuk dukungan untuk membantu pemulihan ekonomi Kabupaten Wajo. Kami berharap ada persatuan dan dukungan dari masyarakat akan terus terjalin dengan baik,” harap Amran
Amran kembali menegaskan bahwa KUR yang diberikan oleh BNI dapat digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan indikatornya untuk kegiatan ekonomi yang efektif, pemberian KUR tersebut merupakan bentuk dukungan dan kepercayaan dari BNI. “Saya berharap hal ini bisa kita jaga dengan baik dan maksimalkan, apalagi mengingat kemudahan terkait biaya yang bisa dibayarkan per panen bukan bulanan,” kata Amran.
“Saya berharap ke depan warga Desa Simpellu bisa menjadi juragan kakao. Yang utama adalah kerja keras, etos kerja, keikhlasan dan kecerdasan dalam berusaha merawat pohon kakao. Cara yang tepat agar mereka tetap sehat,” kata Amran.