Jakarta – Kementerian Pertanian telah mengalokasikan bantuan benih padi untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan petani yang menggenangi puluhan hektare sawah di Kabupaten Sergai akibat banjir.
“Kami sudah sampaikan ke Dinas Pertanian Kabupaten Sergei untuk segera memberikan bantuan benih kepada petani sesuai kebutuhan lapangan,” kata Takdir Mulyadi, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, dalam wawancara, Senin (7 November).
Takdir menjelaskan, bantuan benih padi diberikan untuk mengurangi kerugian petani akibat banjir dan untuk menjaga produksi padi pada 2021.
Kementerian Pertanian akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Sumut untuk mengatasi permasalahan di lapangan akibat pengaruh La Niña. Menurut data yang dihimpun Balai Konservasi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara (BPTPH), hingga awal November luas lahan yang tergenang di Kabupaten Sergai mencapai 917,5 hektar, di mana 117,5 hektar di antaranya mengalami genangan air.
Baca juga : Polres Situbondo Berikan Himbauan Kepada Nelayan Untuk Waspadai Gelombang Tinggi
“Untuk mencegah meluasnya dampak banjir tersebut, berbagai upaya telah kami lakukan, seperti mengajak petani membersihkan parit/saluran air, memompa air, dan membuka posko dua tingkat di desa dan jalan,” jelas Marino.
Kepala BPTPH Marino juga menginstruksikan Petugas Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) untuk memperkuat pengamatan perkembangan banjir di wilayahnya masing-masing.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menginformasikan bahwa beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami La Niña sebelum akhir tahun 2021.
Kementerian Pertanian telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menghadapi situasi ini. Suwandi, Direktur Dinas Tanaman Pangan, mengatakan Kementerian Pertanian selalu berkomitmen memberikan bantuan kepada petani, terutama yang terkena dampak bencana“.
Baca juga : Kementan Ajak Petani Kedepankan Pengendalian Ramah Lingkungan
Instruksi Kementan
Sesuai instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kami diminta membantu petani dan menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menjamin produksi dalam negeri,” ujarnya.
Suwandi menjelaskan strategi La Niña dan langkah-langkah yang diharapkan sebagai berikut: Pertama, pemutakhiran peta daerah rawan banjir dan serangan lokal organisme pengganggu tumbuhan, dan kedua meningkatkan sistem peringatan dini dan memantau informasi BMKG secara berkala.
Ketiga Brigade La Nina (Brigade DPI-OPT), Brigade Alsin dan Perkebunan, Brigade Panen dan Penyerapan Kostrallin, keempat pemompaan air masuk dan keluar persawahan, ketiga/kuartal restorasi jaringan irigasi.
Kelima penggunaan padi 1-10, padi 29, padi 30, Ciherang dan benih tahan banjir lainnya; Keenam. Pousso menggunakan asuransi tanam padi dan/bantuan benih gratis; Ketujuh. Kompensasi areal tanam di daerah lain/tidak ada kompensasi La Niña dan 8 Untuk dampak sekunder, gunakan pemanen untuk memprediksi panen saat hujan, dan gunakan pengering kostraling, RMU, dan sil untuk pasca panen.
Suwandi berharap dengan langkah-langkah tersebut, kerugian petani dapat diminimalisir dan pihaknya terus intens melakukan koordinasi lintas sektoral terkait pengelolaan sumber daya air dan pengurangan resiko bencana.(ND)
Baca juga : Kementan Gelar Fiesta Singkong 2021, Para Chef Pamerkan Singkong Show