THE SNEAKERS
Senin, 5 Juni, 2023
  • Beranda
  • Info Tani
  • Pangan
  • Kementan
  • Media Tani
No Result
View All Result
mediatokotani.com
No Result
View All Result
Home Info Tani

Kementan Dukung Teknologi Budi Daya Pertanian Rendah Residu Bahan Kimia

admin mediatokotani by admin mediatokotani
19 Januari 2022
in Info Tani
0 0
0
Kementan Dukung Teknologi Budi Daya Pertanian Rendah Residu Bahan Kimia

Ilistrasi Penyemprotan Pestisida

Jakarta – Sayuran adalah produk hortikultura yang berharga. Namun, seringkali ada hambatan pemasaran saat mengekspor sayuran, terutama karena pembatasan residu pestisida yang ditetapkan oleh negara pengekspor.

Jepang memiliki salah satu standar keamanan dan kesehatan pangan tertinggi di dunia. Jepang menetapkan batasan seragam pada residu pestisida pada makanan dan produk pertanian domestik dan impor. Untuk mencapai batas residu kimia yang rendah dan seragam dalam produk makanan dan pertanian, berbagai teknologi, termasuk teknologi kecerdasan buatan (AI), telah dikembangkan di Jepang.

Di bawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kementerian Pertanian sangat mendukung inovasi teknologi yang menunjang produktivitas pertanian Indonesia. Oleh karena itu, bimbingan teknis (bimtek) online yang digagas oleh Atase Pertanian Tokyo dan Marchen Group bertajuk “Pelatihan Budi daya Sayuran Rendah Residu Bahan Kimia: Pertanian Ala Jepang” disambut antusias oleh Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura. Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyampaikan apresiasinya pada Atani Jepang Sri Nuryanti atas inisiasinya dan mendorong agar budi daya pertanian hortikultura rendah residu dapat diterapkan secara masif di Indonesia untuk mendukung keamanan pangan.

Baca Juga : Lampung Siap Penuhi Target Produksi Pangan 2022

“Keamanan pangan saat ini sangat diperhatikan. Keamanan pangan dimulai dari tata kelola budi daya pertanian yang baik. Sayuran tergolong merupakan produk hortikultura yang banyak gunakan pestisida cukup tinggi. Ini sangat disayangkan karena hampir setiap hari kita mengkonsumsi sayuran. Melalui bimtek ini, diharapkan Marchen Group bisa berbagi ilmu terkait tata kelola budi daya sayuran rendah residu kimia berbasis Artificial Intelligence (AI),” ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari saat membuka bimtek pada Selasa (18/1).

Marchen Group adalah perusahaan Jepang yang mengembangkan teknologi AI untuk menanam tanaman. Marchen Group telah bermitra dengan petani buah dan sayuran Jepang untuk menanam tanaman hortikultura dengan residu pestisida rendah yang memenuhi standar keamanan dan kesehatan pangan Jepang dan cocok untuk pasar lokal dan global.

Mengingat sumber daya alam dan pertanian Indonesia yang melimpah, Grup Marchen berada di garis depan dalam memperkenalkan teknologi tanaman dengan residu rendah yang telah diuji dan diterapkan oleh petani kontrak di prefektur Saitama, Kagoshima dan Miyazaki.

“Teknologi kami dapat diakses oleh semua petani karena misi kami adalah menyediakan layanan yang membuat pertanian lebih mudah bagi semua orang,” kata Sumizawa Daisuke, Managing Director Marchen Group.

Sistem teknologi AI menurut Marchen Group merekam kegiatan pertanian sehari-hari & membuat data harian. Kelebihan menurut teknologi AI ini merupakan sanggup merekam data karakteristik, menganalisis data tersebut & lalu membuat instruksi menurut analisis data. Saat ini, teknologi AI Marchen Group baru diaplikasikan ke pertanaman daun bawang & paprika.

Untuk memastikan keberhasilan teknologi AI ini, Marchen Group melakukan pengujian berulang-ulang pada Okada Farm. Hasil uji coba memberitahuakn bahwa panen & laba pertanian semakin tinggi sampai 20 persen.

Baca Juga : Mentan SYL Tingkatkan Produksi Padi Lewat Percepatan Tanam dan IP 400

“Hasil eksperimen kami merupakan panen & laba semakin tinggi sampai 20 persen. Teknologi AI ini menciptakan petani lebih bahagia & sejahtera,” ujar Sumizawa.

Pada bimtek ini, turut hadir Ketua Komite Tetap Hortikultura Kadin Indonesia, Karen Tambayong menjadi moderator. Karen membicarakan harapannya supaya teknologi AI menurut Marchen Group ini bisa segera dipakai buat komoditas hortikultura strategis.

“Seperti yg kita ketahui, cabe & bawang adalah produk strategis hortikultura. Tidak hanya digemari pada Indonesia, namun pada Jepang juga. Saya harap produk ini segera terdapat pilot project-nya dalam komoditas cabe & bawang,” tutur Karen.

Tags: KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIAPertanianRendah Residu Bahan KimiaTeknologi Budi Daya Pertanian
admin mediatokotani

admin mediatokotani

Related Posts

Petani di Pulau Flores Ubah Lahan Tandus Menjadi Produktif
Info Tani

Petani di Pulau Flores Ubah Lahan Tandus Menjadi Produktif

5 April 2023
Kementan Pastikan Jelang Bulan Ramadan Pasokan Beras Nasional Aman
Info Tani

Kementan Pastikan Jelang Bulan Ramadan Pasokan Beras Nasional Aman

3 April 2023
Pemerintah Buka Keran Impor Beras 2 Juta Ton, Apa ya tujuannya?
Info Tani

Pemerintah Buka Keran Impor Beras 2 Juta Ton, Apa ya tujuannya?

30 Maret 2023
Kementan Ingatkan Sanksi Pidana untuk Pupuk yang Tidak Didaftarkan
Info Tani

Kementan Ingatkan Sanksi Pidana untuk Pupuk yang Tidak Didaftarkan

28 Maret 2023
Next Post
Mentan SYL Kunjungi Toraja Utara, Ajak Maksimalkan Lahan Pertanian

Mentan SYL Kunjungi Toraja Utara, Ajak Maksimalkan Lahan Pertanian

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
© Copyright MediatokotaniTeam All Rights Reserved
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Tani
  • Pangan
  • Kementan
  • Media Tani

© 2020 Indonesia - © Copyright MediatokotaniTeam All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz