KOTA BOGOR – Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, dengan dukungan 200 mitra mulai dari produsen hingga agen di wilayah dan sekitarnya, telah memastikan kecukupan pasokan pangan jelang Ramadhan 1443 H.
Anas S Rasmana, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, mengumumkan hasil pertemuan dengan Badan Urusan Logistik (Bulog), perusahaan bahan makanan, kelompok tani, distributor dan perusahaan swasta pangan besar, sehingga tidak akan ada kesulitan dalam sumber.
“Melihat Kota Bogor dari pengalaman masa lalu, kesulitannya adalah daya beli dan keterjangkauannya,” katanya.
Anas mengatakan, selama Ramadhan masyarakat biasanya meningkatkan permintaan kebutuhan pangan seperti daging sapi, minyak goreng dan santan kelapa, yang mengalami kenaikan harga.
Disaat daya beli masyarakat turun akibat dampak Covid-19, banyak yang menjadi korban PHK, sehingga pemerintah menawarkan berbagai solusi.
Di Kota Bogor, DKPP fokus pada keterjangkauan daya beli dan ketersediaan pangan, kata Anas.
Caranya adalah dengan menyediakan mobil toko tani yang melakukan perjalanan ke daerah setiap tiga kali seminggu.
Bahan pangan diperoleh dari dukungan 200 mitra yang berlokasi di Bogor, Jakarta, Ciamis dan Tangerang Selatan.
Ratusan mitra termasuk produsen, yaitu pembudidaya tanaman dan lain-lain, distributor dan agen. Total ada 68 kelurahan di Kota Bogor yang bisa mengajukan jadwal tur mobil pertanian tersebut.
Mobil tersebut telah tersedia kebutuhan pokok 16 jenis bahan pangan seperti daging sapi, ayam, ikan, sayur-sayuran, dan minyak goreng.
Anas menuturkan, berdasarkan pengalaman, selama Ramadhan kebutuhan pangan masyarakat meningkat sekitar 1,5 kali lipat dari biasanya.
Warga biasa berbuka puasa dengan menu spesial dan jarang mau makan apa yang ada di rumah. Oleh karena itu, permintaan restoran juga meningkat. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah daya beli dan keterjangkauan komoditas dimana lokasi bahan tersebut seperti yang sedang ramai yakni minyak goreng.
“Jadi di program mobil toko tani ini armada kita siap, listrik, satpam di lokasi kita bayar. Dan armadanya terbatas kalau banyak bisa jadi pesaing pedagang. Kita hanya untuk keterjangkauan,” jelasnya.