THE SNEAKERS
Senin, 5 Juni, 2023
  • Beranda
  • Info Tani
  • Pangan
  • Kementan
  • Media Tani
No Result
View All Result
mediatokotani.com
No Result
View All Result
Home Info Tani

Hindari Krisis Pangan Global, Kementan Lakukan Diversifikasi Pangan

smardheatul by smardheatul
13 Juni 2022
in Info Tani
0 0
0
Hindari Krisis Pangan Global, Kementan Lakukan Diversifikasi Pangan

Petani Panen Padi. (Ilustrasi)

mediatokotani.com – Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Pertanian atau Kementerian Pertanian, mengatakan diversifikasi pangan lokal menjadi solusi agar Indonesia terhindar dari krisis pangan global.

“Solusinya kita harus memperbanyak pangan lokal, kita harus diversifikasi pangan impor menjadi pangan lokal. Gandum diganti dengan umbi-umbian, singkong, lobak, dll,” kata Dedi dalam keterangannya dikutip di Jakarta, Sabtu 11 Juni 2022.

Dedi mengatakan, kenaikan harga pangan yang tajam saat ini merupakan pertanda mulai terjadi krisis pangan. Krisis pangan disebabkan oleh kurangnya pasokan pangan di dunia akibat perubahan iklim.

Naiknya permukaan air laut telah membanjiri lahan pertanian, kekeringan berkepanjangan, kebakaran hutan dan serangan hama di lahan pertanian telah mengurangi produksi pertanian, yang menyebabkan pasokan tidak mencukupi dan melonjaknya harga pangan.

Menurut Badan Pangan Dunia (FAO), Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak krisis pangan global karena jumlah penduduknya yang besar. Oleh karena itu, menurut Dedi, Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri, daripada mengandalkan komoditas pangan impor.

“Umbi-umbian, makanan lokal negara kita sebenarnya melimpah. Tapi sayangnya, kenapa orang Indonesia suka mie berbahan gandum, padahal gandum adalah makanan subtropis,” kata Dedi.

Ia menekankan, Indonesia dapat mendiversifikasi produk pangannya dari mi berbahan dasar gandum ke pangan lokal seperti tapioka dan sagu.

“Ganti gandum dengan tapioka, sagu, pisang. Ganti jeruk mandarin dengan jeruk Medan, Pontianak, dll. Ganti gula pasir dengan gula kelapa jadi gula aren atau gula merah, itu yang harus kita lakukan,” kata Dedi.

Ia menekankan, Indonesia harus mendorong pangan lokal dari hulu ke hilir, yakni peningkatan produktivitas, hilirisasi dan olahannya. “Karena itu akan mendorong proses produksi,” ujarnya.

Baca Juga : Harga Cabai Meroket, Dampak Cuaca Buruk

Tags: diversifikasi panganFAOKEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIAKrisis Pangan Global
smardheatul

smardheatul

Copy Writer berzodiak gemini dengan nama lengkap Siti Mardheatul Khasanah ✍️

Related Posts

Petani di Pulau Flores Ubah Lahan Tandus Menjadi Produktif
Info Tani

Petani di Pulau Flores Ubah Lahan Tandus Menjadi Produktif

5 April 2023
Kementan Pastikan Jelang Bulan Ramadan Pasokan Beras Nasional Aman
Info Tani

Kementan Pastikan Jelang Bulan Ramadan Pasokan Beras Nasional Aman

3 April 2023
Pemerintah Buka Keran Impor Beras 2 Juta Ton, Apa ya tujuannya?
Info Tani

Pemerintah Buka Keran Impor Beras 2 Juta Ton, Apa ya tujuannya?

30 Maret 2023
Kementan Ingatkan Sanksi Pidana untuk Pupuk yang Tidak Didaftarkan
Info Tani

Kementan Ingatkan Sanksi Pidana untuk Pupuk yang Tidak Didaftarkan

28 Maret 2023
Next Post
Langkah Kementan Jaga Stabilitas Stok Cabai di Pasar

Langkah Kementan Jaga Stabilitas Stok Cabai di Pasar

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
© Copyright MediatokotaniTeam All Rights Reserved
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Tani
  • Pangan
  • Kementan
  • Media Tani

© 2020 Indonesia - © Copyright MediatokotaniTeam All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz