mediatokotani.com – Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan program optimalisasi lahan kering bagi petani di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan pembangunan kawasan pertanian terus berlanjut seiring dengan semakin menyusutnya lahan pertanian.
“Kementerian Pertanian tetap berkomitmen pada Rencana Ketahanan Pangan Nasional. Kebutuhan pangan masyarakat tidak bisa diragukan lagi. Kita harus terus berproduksi karena kebutuhan pangan masyarakat tidak bisa ditawar lagi,” kata Menteri Pertanian SYL dalam keterangan pers, Rabu (22/ 6/2022).
Selain itu, program tersebut merupakan langkah awal Kementerian Pertanian untuk mengoptimalkan lahan kering guna mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional dalam mewujudkan swasembada pangan bagi masyarakat.
“Dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan berupa pemanfaatan sinar matahari untuk irigasi jenis pompanisasi diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas pertanian,” ungkap Mentan SYL.
Sebagai informasi, Program Optimalisasi Lahan Kering akan dilaksanakan di lahan seluas 300 hektar (ha) dari total 150.000 hektar lahan kering milik Jawa Barat.
Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengatakan, program optimalisasi lahan kering sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional.
Baca Juga : Produktivitas Pertanian Kulon Progo Melonjak Drastis, Berkat Alsintan
Tujuannya adalah untuk menyediakan pangan, meningkatkan indeks tanaman, produktivitas pertanian dan meningkatkan ekspor.
“Kami terus mendorong pertanian agar lebih maju, mandiri, dan modern. Dengan mekanisasi pertanian, kami terus berupaya menjadikan pertanian responsif terhadap Perkembangan Teknologi 4.0,” kata Ali.
Lebih lanjut, Ali mengatakan pihaknya tidak pernah berhenti bekerja sebaik mungkin untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengoptimalkan lahan kering.
“Melalui program optimalisasi lahan kering, dua hal yang akan ditargetkan yaitu produktivitas dan peningkatan indeks tanam. Program ini memiliki dua manfaat bagi pertanian kita dan bagi petani itu sendiri,” jelas Ali.
Ali mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam program optimalisasi lahan kering.
Oleh karena itu, Kementerian Pertanian terus berupaya memberikan dukungan penuh kepada sektor pertanian, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional.
“Pertanian merupakan industri yang menjanjikan. Dengan bantuan teknologi modern, pertanian dapat mengikuti perkembangan zaman. Dengan demikian petani dapat berperan lebih besar dalam mengelola sektor pertaniannya,” kata Ali.
Baca Juga : Petani Bondowoso Gerdal Blast, Antisipasi Gagal Panen
Sementara itu, Erwin Noorwibowo, Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, menjelaskan rencana optimalisasi lahan kering akan dilaksanakan untuk mengembangkan potensi Kabupaten Garut.
“Arahnya pasti untuk meningkatkan indeks tanam dan produktivitas pertanian. Apa artinya pembangunan pertanian ketika pertanian itu sendiri tidak menguntungkan,” jelas Erwin.
Oleh karena itu, diharapkan produktivitas pertanian akan terus meningkat dan membantu petani meningkatkan pendapatannya.
“Kami berharap para petani dapat memanfaatkan program ini dengan tepat untuk meningkatkan produksi pertanian mereka, yang diharapkan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka,” kata Erwin