THE SNEAKERS
Senin, 5 Juni, 2023
  • Beranda
  • Info Tani
  • Pangan
  • Kementan
  • Media Tani
No Result
View All Result
mediatokotani.com
No Result
View All Result
Home Media Tani

Hasil Riset Kementan-Unpad: Lalat Buah Mangga Tak Ada di Pulau Jawa

Hegi S. Al Qabid by Hegi S. Al Qabid
8 September 2022
in Media Tani
0 0
0
Hasil Riset Kementan-Unpad: Lalat Buah Mangga Tak Ada di Pulau Jawa

mediatokotani.com – Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Keri Lestari mengatakan, lalat buah atau Bactrocera occipitalis tidak ada di pulau Jawa.

“Yang ada hanyalah varietas unggul mangga dari Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar) dengan kualitas siap ekspor sehingga tidak perlu khawatir dalam melakukan proses ekspor mangga ke luar negeri, terutama ke Jepang,” ujar Keri, dikutip dari keterangan persnya, Rabu (7/9/2022).

Penjelasan itu dia sampaikan menyusul penelitian dan riset tentang lalat buah yang dilakukan Institut Pembangunan Jabar (Injabar) Unpad bersama Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan).

Adapun beberapa waktu belakangan lalat buah ditengarai berada di buah mangga Indonesia sehingga menjadi hambatan ekspor mangga ke Jepang.

Keri menyebutkan, berdasarkan riset Bactrocera occipitalis yang dilakukan tim Injabar yang dipimpin Agus Susanto dari Fakultas Pertanian Unpad, lalat buah hanya ditemukan di wilayah pinggir hutan Kalimantan Utara alias jauh dari pemukiman.

Saat penelitian berlangsung, lalat tersebut ditemukan dari buah jambu dan belimbing. Lalat buah yang diperiksa di buah mangga pun tidak ditemukan.

Tim Injabar dan Barantan Tarakan bersama-sama melakukan trapping dan menemukan sekitar 2.800 lalat buah.

Dari jumlah tersebut , hanya ditemukan 14 lalat yang secara morfologis mirip. Setelah dilanjutkan dengan PCR untuk mengkonfirmasi secara genetik, empat lalat yang terkonfirmasi sebagai Bactrocera occipitalis.

Keri menegaskan, penelitian Susanto dilaksanakan dengan mengobservasi lalat buah selama kurang lebih 15 tahun di sentra mangga Sumedang Jawa Barat.

Hasil penelitian itu telah dipublikasikan di jurnal internasional dengan tidak menemukan lalat buah Bactrocera occipitalis di Sumedang, Jabar.

Keri menambahkan, pada Senin (5/9/2022), final report riset kolaborasi tim Injabar Unpad, Faperta Unpad, Barantan Kementan RI dan didukung PT Minaqu Indonesia telah dipaparkan pada tim Ministry of Agriculture Forestry and Fisheries (MAFF) Jepang.

Hati-Hati Bisa Jadi Bibit Penyakit, Ini 5 Cara Tepat Mengusir Lalat Buah  dari Rumah - Semua Halaman - BoboLalat Buah, Si Cerah Penyuka Buah - Greeners.Co

Lalat Buah atau Bactrocera occipitalis

Pemaparan tersebut difasilitasi Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang, Atase Pertanian, Atase Perekonomian, dan Atase Perdagangan RI untuk Jepang.

Dari paparan tersebut, MAFF mengapresiasi penelitian dan riset yang dilakukan. Saat ini, MAFF tengah menyusun rekomendasi.

“Jadi pertama tidak perlu takut karena lalat buah itu ada tapi tidak banyak, dan posisinya di Tarakan Kalimantan, jauh dari sentra mangga di Jabar,” terangnya Keri.

Kedua, lanjut dia, masyarakat juga tidak perlu khawatir karena ada proses karantina terhadap semua produk-produk buah dan sayuran.

Aturan tersebut dinilai cukup ketat untuk pemindahan produk dari Kalimantan ke Jawa. Selain itu, tidak ditemukan Bactrocera occipitalis di sentra Mangga di Sumedang Jabar.

“Tentu kita berharap, proses ekspor mangga kita ke Jepang dapat segera berjalan dengan baik. Riset dan diplomasi ini untuk mendukung pembukaan akses ekspor mangga Gedong Gincu ke Jepang,” sebutnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta agar ekspor buah mangga Indonesia dapat dilakukan secara masif.

Menurutnya, potensi mangga Indonesia sangat besar dan bisa dijadikan sebagai modal utama dalam meningkatkan kinerja ekspor buah.

Sentuhan teknologi pun menjadi upaya utama untuk merealisasikan potensi tersebut.

Terlebih, Indonesia menduduki posisi kelima sebagai produsen buah mangga dunia setelah India, China, Thailand, dan Meksiko.

Pada 2018, produksi mangga di Indonesia bahkan mencapai 2.184.399 ton. Prestasi ini dapat menjadi peluang besar dalam peningkatan ekspor buah di Indonesia.

“Peningkatan kinerja ekspor buah dapat dilakukan melalui penerapan teknologi dan sistem jaminan mutu di seluruh rantai produksi melalui penerapan standardisasi produk hasil pertanian dari hulu ke hilir,” jelasnya.

Baca juga: Kementan Jalankan Strategi Baru Hadapi Krisis Pangan Global

Tags: Buah ManggaHasil RisetKementanLalat Buah ManggaPulau JawaUnpad Bandung
Hegi S. Al Qabid

Hegi S. Al Qabid

Related Posts

Forkom Penyuluh Pertanian Swadaya Sleman Siap Bantu Regenerasi Petani
Media Tani

Forkom Penyuluh Pertanian Swadaya Sleman Siap Bantu Regenerasi Petani

4 Mei 2023
Inilah Cara Daftar Asuransi Usaha Tani Padi
Media Tani

Inilah Cara Daftar Asuransi Usaha Tani Padi

10 Mei 2023
Usai Lebaran, Petani Sawit Minta Pemerintah Kembali Merelaksasi DMO Migor
Media Tani

Usai Lebaran, Petani Sawit Minta Pemerintah Kembali Merelaksasi DMO Migor

27 April 2023
BI Dorong Petani Lombok Kembangkan Pertanian Digital
Media Tani

BI Dorong Petani Lombok Kembangkan Pertanian Digital

18 April 2023
Next Post
Kaum Tani di Kota Tasikmalaya Perlu Perhatian

Kaum Tani di Kota Tasikmalaya Perlu Perhatian

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
© Copyright MediatokotaniTeam All Rights Reserved
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Tani
  • Pangan
  • Kementan
  • Media Tani

© 2020 Indonesia - © Copyright MediatokotaniTeam All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz