mediatokotani.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap insan pertanian bisa menghadirkan banyak inovasi dan memperluas jejaring usaha. Demikian disampaikan saat Forum Nasional (Fornas) Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S), Senin, 19 September 2022.
“Harapan saya, melalui momentum penerapan mind setting agenda dan agenda intelektual ini, para pengelola P4S dan petani program READSI dapat termotivasi untuk lebih bekerja keras dan menciptakan inovasi, memperluas jejaring usaha, serta penguatan organisasi P4S,” katanya.
Menurut mentan, pertanian sangat membutuhkan inovasi dalam menghadapi berbagai tantangan. Setelah berjuang selama pandemi Covid-19 kemudian berlanjut dengan tantangan perubahan iklim, dan diperparah oleh tekanan geopolitik akibat perang Rusia-Ukraina. “Tahun depan, ketidakpastian ini diperkirakan semakin tinggi,” ucap Mentan.
Karena itu sangat penting melakukan peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dimulai dari perdesaan. Dengan demikian, penguatan usaha tani dan kapasitas SDM di perdesaan mutlak dibutuhkan. “Untuk itulah diperlukan penguatan kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) yang ditujukan untuk mengembangkan usaha tani sekaligus penguatan kapasitas pengelola P4S dan masyarakat sekitar,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan tujuan dari Fornas sebagai penguatan dan pemberdayaan kelembagaan P4S. Penguatan dilakukan melalui sejumlah cara, yakni FGD penguatan dan pemberdayaan kelembagaan P4S, serta memfasilitasi dukungan IT terhadap pengembangan P4S.
“Selain itu, Menyelenggarakan MUNAS, Memberikan Penghargaan bagi 10 P4S Model, Menyelenggarakan Gelar Inovasi Teknologi, dan Menyelenggarakan Temu Agribisnis,” ujar Dedi.
Adapun P4S adalah kelembagaan pelatihan dengan metode permagangan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh pelaku utama dan pelaku usaha secara swadaya baik perorangan maupun kelompok.
Baca Juga: Pemerintah Genjot Produktivitas Pangan dengan Rekayasa Genetika