mediatokotani.com – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengupayakan meningkatkan produksi bawang putih nasional.
Tommy Nugraha, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian mengatakan, produksi bawang putih nasional memang mengalami beberapa kendala.
Diantaranya, petani yang lebih memilih menanam cabai dan bawang merah yang secara harga lebih bagus dan memiliki pasar lebih luas.
“Karena pasar bawang putih itu susah, makanya petani beralih ke komoditas lain seperti bawang merah, karena bawang merah itu kan pasarnya relatif lebih tersedia dibandingkan dengan bawang putih, harganya juga terjamin. Ketika kalaupun enggak laku bawang merah itu bisa dijadikan untuk olahan lainnya sedangkan bawang putih biasanya hanya digunakan untuk bumbu dapur,” jelas Tommy kepada Kontan.co.id, Senin (17/10).
Bagaimana Kondisi Produksi Bawang Putih Saat Ini?
Ia mengatakan, produksi bawang putih nasional biasanya diserap petani lainnya, atau digunakan sebagai bibit oleh pengusaha yang akan melaksanakan kewajiban tanam bawang putih.
Pemerintah sebetulnya memberlakukan kewajiban tanam bawang putih bagi para importir. Wajib tanam tersebut sekaligus menjadi syarat bagi importir untuk bisa mendapatkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) sebelum importir mengurus Persetujuan Impor (PI) di Kementerian Perdagangan.
Tommy menegaskan, pihaknya akan tetap menggenjot produksi bawang putih nasional. Pemerintah akan terus melakukan pembinaan agar masyarakat dalam hal ini petani tertarik bertanam bawang putih.
“Kami terus berusaha untuk mengajak mereka agar mau menanam bawang putih. Misal kita sosialisasi bahwa bawang putih Indonesia itu bawang putih terbaik di dunia, dalam artian wanginya dan rasanya. Karena banyak pelaku usaha atau petani dari luar negeri justru datang ke Indonesia hanya untuk mencari bawang putih untuk dibawa ke negerinya,” ujarnya.
Baca Juga: Harga Pangan di Denpasar 17 Oktober: Cabai Merah-Rawit Turun
