Site icon mediatokotani.com

FAO Laporkan Harga Pangan Dunia Naik

mediatokotani.comFAO pada Jumat, 5 Mei 2023, melaporkan harga pangan dunia pada April 2023 mengalami kenaikan untuk pertama kalinya dalam setahun. Pada akhir bulan lalu, inflasi tercatat sebesar 127.2 poin, sedangkan pada Maret 2023 sebesar 126.6 poin.

“Sedikit rebound di FFPI (FAO Food Price Index) pada April 2023 dipicu oleh kenaikan tajam pada indek harga gula, seiring kenaikan harga daging. Sedangkan harga cereal, susu dan minyak goreng terus turun,” demikian keterangan FAO.

Menurut laporan FAO, indek harga gula mengalami kenaikan 17,6 persen mulai Maret 2023 atau menyentuh harga tertinggi sejak Oktober 2011. Kenaikan ini dikabarkan terkait waswas pengetatan revisi dari yang diperkirakan produksi (gula) dari India dan Cina, bersamaan output yang lebih rendah dari perkiraan di wilayah Thailand dan Uni Eropa.

Adapun indek harga daging pada Maret 2023 mengalami kenaikan sebesar 1.3 persen, sedangkan harga produk olahan susu turun 1.7 persen. Sementara harga minyak goreng juga mengalami penurunan 1.3 persen, menandai penurunan yang masuk bulan kelima secara berturut-turut.

Sementara itu, indek harga cereal turun 1.7 persen menyusul penurunan harga-harga dunia untuk produk olahan gandum.

“Kenaikan harga-harga ini telah menimbulkan kekhawatiran yang cukup mendalam. Penting untuk membuka lagi Laut Hitam demi menghindari kenaikan kembali gandum dan tepung jagung,” kata Kepala Ekonom FAO Maximo Torero.

Laporan FAO sebelumnya mengindikasikan kalau harga gandum internasional mengalami penurunan sampai 2.3 persen pada April 2023. Itu adalah angka terendah sejak Juli 2021. Penurunan itu terjadi karena ekspor yang besar dari Rusia dan Australia.

Menurut FAO, kondisi cuaca yang menguntungkan bagi tanaman di kawasan Eropa, sejalan dengan kesepakatan yang dibuat pada akhir April 2023 yang mengizinkan gandum Ukraina transit di negara-negara anggota Uni Eropa. Namun izin tersebut sudah dibekukan pada awal bulan ini karena telah berdampak ke pasar.

Baca Juga: Forkom Penyuluh Pertanian Swadaya Sleman Siap Bantu Regenerasi Petani

Exit mobile version