mediatokotani.com – Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Pertanian Syarif Burhanuddin berharap kerja sama dengan investor dapat membawa transfer pengetahuan bagi petani dalam pengembangan tanaman Stevia.
“Selain meningkatkan kesejahteraan, perekonomian, paling penting dari kerja sama investasi ini ada transfer pengetahuan,” ajak Syarif di Manado, Minggu.
Ke depan harap dia, tidak hanya teknologi ini dikuasai oleh orang Korea tapi itu juga dapat ditularkan kepada masyarakat Indonesia.
“Jadi sekali lagi bukan tanah kita hanya dipakai saja untuk menanam, tapi juga ujung-ujungnya nanti bibitnya pun dihasilkan dari Indonesia sehingga program ke depan ini memang menguntungkan dua belah pihak, bukan hanya satu pihak saja,” harap Syarif.
Dari kerja sama investasi ini, ke depan juga ada perkembangan, artinya bukan hanya Stevia tapi juga ada komoditas-komoditas lainnya.
Pemerintah berupaya tidak ada kesulitan dihadapi oleh para investor sehingga pada saatnya semua aturan terpenuhi, masyarakat diuntungkan dan tidak ada lagi persoalan.
Syarif saat kunjungan ke Kabupaten Minahasa menyempatkan berdialog dengan kelompok tani dan investor tanaman Stevia di Desa Tondegesan, selanjutnya meninjau dan berdialog dengan petani dan pengusaha tanaman Porang di Desa Kayuuwi.
Baca Juga: Jurus Kementan Antisipasi Perubahan Iklim Ekstrem