mediatokotani.com – Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, mengupayakan petani sawit di wilayah itu mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari Kukuh Saptoyudo di Manokwari, Papua Barat, Selasa, mengatakan pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian agar petani sawit juga bisa mengajukan KUR dengan aturan khusus.
Menurut dia, masa tenggang (grace period) mulai dari penanaman sawit hingga panen lebih kurang empat tahun dan hal ini tidak sesuai dengan ketentuan penyaluran KUR oleh pihak perbankan.
“Kami sedang perjuangkan supaya petani sawit dapat skema kredit khusus yaitu KUR kelapa sawit. Kalau dipaksakan ambil KUR umum, maka harus tiga bulan sudah cicil,” kata Saptoyudo.
Selama ini, kata dia, bantuan dana yang diterima petani sawit dari Kementerian Keuangan yang disalurkan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp30 juta per petani per hektare.
Petani sawit mencoba mengajukan kredit melalui skema KUR, tetapi terkendala dengan persyaratan dari perbankan, sehingga perlu dirumuskan aturan khusus bagi petani sawit.
“Dana itu hanya untuk P0 atau tumbang, chiping, dan tanaman. Kalau pemeliharaan, harus ada dukungan dana melalui pengajuan kredit,” tutur Saptoyudo.
Ia berharap usulan terkait skema kredit khusus itu segera direalisasikan sehingga program peremajaan tanaman sawit rakyat berjalan maksimal.
Selain itu, pemerintah daerah terus meningkatkan kapasitas petani sawit di Manokwari dengan berbagai program pembinaan melalui koperasi guna mengurangi risiko gagal panen.
“Petani sawit rakyat yang terus dibina lebih kurang empat ribu orang dan saya pikir tanaman sawit memiliki potensi besar yang belum dilirik perbankan,” tutur dia.
Saat ini, kata dia, program peremajaan kelapa sawit rakyat di Manokwari mencapai 2.021 hektare dan sisanya 7.379 hektare telah diusulkan dalam daftar peremajaan sawit.
Apabila seluruh lahan sawit rakyat diremajakan, maka produktivitas dan kualitas kelapa sawit dari Manokwari akan meningkat.
“Total luasan perkebunan sawit rakyat di Manokwari 9.400 hektare dan kami usulkan supaya di-replanting (remajakan) semuanya, meski tentu dilakukan bertahap,” ujar Kukuh Saptoyudo.
Baca Juga: Memperkuat Pertanian Guna Mendukung Ketahanan Pangan IKN