Site icon mediatokotani.com

Dorong Pertumbuhan Agribisnis, Kementan Resmikan Nurseri Modern Tanaman Perkebunan di Cianjur

mediatokotani.com – Guna mendukung pengembangan kawasan perkebunan nasional, Kementerian Pertanian terus membangun fasilitas serta infrastruktur perkebunan di berbagai daerah, salah satunya adalah Nurseri Modern Tanaman Perkebunan di Cianjur, Jawa Barat.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pembangunan nurseri modern ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo pada September 2020 lalu untuk membangun pusat pembenihan, khususnya komoditas kelapa, jambu mete, dan kopi.

“Saya bangga dengan hadirnya nurseri modern ini, karena dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang modern, salah satunya mengaplikasikan teknologi internet of things (IoT), yang mengendalikan secara otomatis penyiraman dan mengontrol suhu udara di sekitar nurseri yang harapannya efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan sumber daya yang tersedia,” katanya.

“Nurseri modern ini akan mendorong pertumbuhan wilayah agribisnis dan benih itu penentu keberhasilan pengembangan budi daya tanaman perkebunan,” imbuh Mentan SYL.

Dirinya menyebut, dari beberapa hasil riset, penggunaan benih unggul akan memengaruhi 60 persen produksi dan produktivitas pangan.

“Apabila salah memilih dan menggunakan benih, akan berakibat jangka panjang dan menyia-nyiakan sumber daya alam, waktu, tenaga, dan biaya,” sebut Mentan SYL.

Mentan SYL berharap agar dengan adanya nurseri modern ini akan semakin memperkuat dalam memberikan kontribusi bagi Indonesia khususnya mewujudkan kemandirian benih nasional.

Kembangkan Komoditas Kopi

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan bahwa Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus berupaya mengembangkan komoditas kopi di wilayah sentra pengembangan.

“Langkah itu dilakukan melalui alokasi anggaran dan kegiatan yang ditujukan untuk peningkatan produksi dan produktivitas, di antaranya adalah program perluasan, peremajaan, dan intensifikasi kopi,” katanya.

“Dengan hadirnya Nurseri modern tanaman perkebunan ini diharapkan menjadi sentra perbenihan kopi untuk Jawa, Sumatera dan sekitarnya agar distribusi benih menjadi lebih efektif dan efisien serta kualitas benih tetap terjaga,” jelas Andi Nur.

Ia juga berharap agar terjalinnya kolaborasi yang baik dari semua pihak dalam mendorong peningkatan produksi dan produktivitas guna mewujudkan pertanian dan perkebunan yang maju, mandiri, dan modern.

Komoditas Pertanian Punya Nilai Tinggi

Mentan SYL mengungkapkan bahwa komoditas strategis pertanian merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi untuk menjaga ketahanan pangan agar tidak terjadi inflasi.

“Kopi sebagai salah satu komoditas unggulan perkebunan memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan secara nasional,” ungkapnya.

Apa yang diungkapkan Mentan SYL sejalan dengan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Di mana, pada tahun 2021, perkebunan menjadi penyumbang terbesar ketiga pendapatan dan devisa negara dengan nilai mencapai 387.264 ton senilai US$ 858.558 juta.

Sementara itu, Indonesia menempati posisi terbesar kedua dunia untuk luas tanam kopi dan terbesar keempat dunia untuk jumlah produksi. Berkaitan dengan itu, perkebunan kopi tersebut didominasi oleh perkebunan rakyat, yakni sebesar 96,9 persen.

“Hal itu memberikan input besar bagi industri kopi yang dapat menghasilkan devisa bagi negara,” ucap Mentan SYL.

Baca Juga: Mentan Dorong Sumsel Jadi Percontohan Sawit Nasional

Exit mobile version