Subang,- Kabupaten Subang memiliki wilayah padi terluas ketiga se-Jawa Barat setelah Indramayu dan Karawang. selain mengandalkan produksi beras yang sangat tinggi, juga berencana akan meningkatkan produksi kedelai.
Peluang masih terbuka luas mengingat pada lahan seluas 84.570 hektar sebagian masih ada yang hanya tanam dua kali dalam setahun. Oleh karena itu Kabupaten Subang ingin mengoptimalkan penggunaan lahan tersebut untuk pengembangan kedelai di musim tanam ketiga.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang Hendrawan saat dihubungi hari Selasa (29/12) mengatakan Subang memiliki potensi besar dalam pengembangan kedelai. “Lahan kering kita masih sangat luas ditambah lagi dengan lahan-lahan sawah yang tanam dua kali, musim tanam ketiga bisa ditanami kedelai.Bahkan, Subang pernah menjadi daerah sentra kedelai,’ ujarnya
Hendrawan menyebut akan melakukan pengembangan kembali komoditi kedelai yang diawali dengan memproduksi benih kedelai. Produksi benih kedelai tersebut sudah dimulai pada bulan Desember tahun ini dimulai dengan pelaksanaan pencanangan tanam benih kedelai sebagai tanda bangkit kembalinya kejayaan produksi kedelai di Kabupaten Subang pada awal Desember lalu.
“Mari kita kembalikan masa jaya itu kembali, mulai dari produksi benih sekarang kita lanjutkan dengan produksi kedelai konsumsi sebanyak-banyaknya, hal ini juga akan dapat menambah penghasilan bagi petani,” ajak Hendrawan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Ajat Sudrajat menambahkan pada tahun 2021 Jawa Barat akan membutuhkan benih kedelai 750 ton dalam kegiatan bantuan pemerintah pengembangan kedelai alokasi pusat seluas 15.000 hektar. “Oleh sebab itu saya mengharapkan Kabupaten Subang dapat berkontribusi dalam penyediaan benihnya. Kedepan Subang harus bisa menjadi daerah sentra benih kedelai bagi Provinsi Jawa Barat, benih kedelai asal Subang termasuk benih yang terbaik di Jawa Barat,” tuturnya.
Salah satu Poktan yang sudah memulai melakukan produksi benih kedelai adalah Kelompok tani Sri Mukti yang terletak di Desa Cidadap, Kecamatan Pagaden Barat.Sudah rutin setiap tahunnya selalu memproduksi benih kedelai. Tidak salah jika pencanangan tanam dimulai dari Desa ini, diharapkan dapat membangkitkan gairah petani-petani lain di seluruh Kabupaten Subang untuk segera bergerak memanfaatkan lahan kering dan lahan sawahnya untuk ditanami kedelai.
Sanusi Ketua Poktan Sri Mukti, mengatakan petani di Kecamatan Pagaden Barat selain memproduksi padi setiap tahun diantara bulan Desember sampai Maret memproduksi kedelai juga, terutama kedelai yang dijadikan benih, benih kedelai asal Pagaden Barat banyak dijual keluar Subang, Kabupaten Cianjur, Sukabumi dan sekitarnya banyak mendatangkan benih dari Pagaden Barat.
“Bulan ini kami akan menanam calon benih kedelai seluas 50 hektar, rencananya akan kami tambah lagi pertanaman benih kami kira-kira 100 hektar lagi, mengingat banyaknya permintaan benih di tahun depan, kami akan mengajak petani-petani di Subang untuk giat memproduksi benih kedelai, tahun depan harga benih kedelai dipastikan naik, jadi petani juga akan lebih menikmati hasil lebih dari penjualan benih kedelai”tutur Sanusi.
Peran serta pemerintah tidak dipungkiri memberi andil bagi pelaksanaan kegiatan. Kementerian Pertanian di bawah komando Syahrul Yasin Limpo memberikan bantuan Pemerintah Pusat untuk pengembangan kedelai di Jawa Barat.
Dihubungi terpisah, Mulyono Kasubdit Kedelai mengatakan hal ini sebagai sebuah peluang yang sangat baik bagi para petani benih kedelai untuk mulai memproduksi benih, dengan pengawalan petugas penyuluh lapangan dan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih ia yakin hasil produksi benih semakin baik mutunya, harga jual benih kedelai saat ini juga sangat baik, dengan adanya E-Katalog benih kedelai yang mulai tahun depan diberlakukan proses pembelian benih juga semakin mudah dan aman.
Senada dengan hal tesebut Amirudin Pohan Direktur Aneka Kacang dan Umbi menghimbau agar para petani benih kedelai di Subang dapat membentuk korporasi petani, dengan berkorporasi, petani akan memperoleh manfaat yang lebih baik mulai dari budidaya sampai penjualan hasilnya nanti. “Kami di Ditjen Tanaman Pangan ingin produksi kedelai lokal kembali bangkit, seperti yang selalu dkatakan Bapak Dirjen Tanaman Pangan Suwandi bahwa pangan lokal mulai dikembangkan lagi. Potensi masih banyak, peluang masih terbuka luas tinggal bagaimana kita mau untuk mulai melakukannya. Banyak strategi yang bisa dilakukan. Bisa dengan pemanfaatan lahan baru ataupun tumpang sari.