mediatokotani.com – Pemerintah terus mendorong modernisasi pertanian dengan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan). Namun keberadaan alsintan perlu dukungan perbengkelan agar kondisinya tetap terawat dan berumur panjang.
Memasuki kawasan gelar teknologi alat mesin pertanian (alsintan), peserta Pekan Nasional (Penas) VXI Petani Nelayan akan bertemu berbagai jenis alsintan dengan segala merek. Namun ada ruang pamer yang sedikit berbeda, justru yang ditampilkan adalah beberapa jenis alsintan yang kondisisnya rusak. Tenda besar ruang pamer tersebut bertuliskan Bengkel Alsintan.
Bengkel Alsintan tersebut merupkan stand milik UPTD Balai Mekanisasi dan Sarana Pertanian, Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sumatera Barat. Seperti diketahui pemerintah dalam beberapa tahun terakhir memberikan bantuan alsintan kepada petani. Namun untuk keberlanjutan alsintan diperlukan layanan pemeliharaan, perbaikan dan penyediaan suku cadang.
Untuk itulah perlunya dukungan perbengkelan alsintan sebagai jaminan keberlanjutan penggunaan alsintan. Muhammad Fadly, teknis Bengkel Alsintan mengatakan, kegiatan perbengkelan alsintan meliputi perawatan dan perbaikan alsintan, penyediaan suku cadang dan layanan purna jual.
”Bengkel alsintan ini mempunyai mobil yang beroperasi keliling,” katanya kepada Tabloid Sinar Tani di Padang, Minggu (11/6). Jadi lanjut Fadly, jika ada informasi atau pemberitahuan dari petani atau kelompok tani mengenai alasintan yang rusak atau service rutin, pihaknya akan menerjunkan mobil Bengkel Keliling.
“Kami akan terjun setelah ada pemberitahuan dari petani. Jenis perbaikannya, bisa bongkar pasang mesin, perbaikan dan pengelasan, serta perbaikan service rutin,” ujarnya. Bahkan menurut Fadly, untuk membantu petani, pihaknya memberikan pelayanan gratis. Jadi petani atau kelompok tani hanya membayar biaya spare part (suku cadang).
Setiap memberikan layanan, Fadly mengatakan, pihaknya meminta waktu kepada pemesan atau petani sekitar 2 hari. Sebab lokasi Bengkel Alsintan berada di Bungkit Tinggi. UPTD Balai Mekanisasi dan Sarana Pertanian sudah hadir sejak tahun 2021. ”Biasanya jangkauan permintaan jauh-jauh, jadi kami meminta waktu pelayanan 2 hari. Ini karena layanan kami di seluruh Provinsi Sumatara Barat, kecuali Mentawai,” ujarnya.
Bukan hanya memberikan layanan jasa perbengkelan, menurut Fadly, pihaknya juga memberikan pelatihan kepada mekanik di Unit Pengolahan Jasa Alsintan (UPJA) yang dikelola petani. Dengan pelatihan dirinya berharap, petani atau anggota kelompok tani juga bisa melakukan perbaikan sendiri.
Baca Juga: PAN Dorong Petani Tingkatkan Kualitas Produksi Pertanian