Sejumlah prestasi mentereng Provinsi Sulawesi Selatan dalam subsektor tanaman pangan kian terhambat seiring dengan terjadinya pandemi Covid-19. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan produksi dan distribusi tanaman pangan di Sulawesi Selatan dengan langkah-langkah strategis.
“Diperlukan adanya koordinasi dan sinergi antara Badan Pusat Statistik (BPS), Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan stakeholder terkait dalam rangka optimalisasi pelaksanaan KSA padi guna peningkatan akurasi data sebagai dasar perumusan kebijakan,” tutur Asisten Deputi Pangan, Deputi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Muhammad Saifulloh dalam Forum Group Discussion (FGD), Rabu (17/2), di Makassar.
Menurutnya, diperlukan dukungan pembiayaan guna mendorong penyediaan dan peningkatan kualitas infrastruktur sektor pertanian Sulawesi Selatan khususnya melalui alokasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Lebih lanjut, pihaknya juga merasa perlu agar dilakukan pembentukan dan penguatan kemitraan petani, gapoktan, dan industri dengan lembaga keuangan. Hal ini dilakukan guna mendorong peningkatan kapasitas produksi pelaku usaha sektor pertanian.
Dari FGD yang dihadiri Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan stakeholder terkait didapatkan beberapa rekomendasi antara lain; (a) mendorong Pemerintah Pusat dan Pemda untuk memfasilitasi pembangunan pasar induk dengan lokasi yang lebih strategis, (b) peningkatan kerja sama Perum BULOG dan penggilingan padi dengan dukungan Pemda guna mengoptimalkan penyerapan gabah/beras petani, dan (c) optimalisasi distribusi pupuk untuk peningkatan produktivitas dan memastikan tercapainya target produksi pertanian.
Sebagai bentuk perhatian dalam masalah ini, BULOG telah menginisiasi pembangunan Modern Rice Milling Plant (MRMP) dan Rice to Rice (RTR) di beberapa daerah.
Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Junaedi menyatakan bahwa upaya peningkatan produksi dan distribusi tanaman pangan ini perlu langkah strategis dengan menjaga ketersediaan produksi komoditas utama yang menyebabkan inflasi.
Tentang kondisi pertanian Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Ardin menuturkan, Sulawesi Selatan merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Provinsi ini juga dianugerahi sebagai provinsi dengan tingkat produksi padi terbesar ke-4 serta dengan tingkat surplus terbesar di tingkat nasional.
Sulawesi Selatan memberikan kontribusi 9,26% terhadap total produksi padi nasional. Namun sejak tahun 2018, produksi padi Sulawesi Selatan terus mengalami penurunan dari 5,9 juta ton pada tahun 2018 menjadi 4,6 juta ton di tahun 2020.
Tidak hanya padi, Sulawesi Selatan juga memiliki komoditas pertanian unggulan lain, yakni jagung. Produksi jagung Sulawesi Selatan merupakan yang terbesar di Kawasan Timur dan menempati posisi ke-4 tingkat nasional dengan kontribusinya yang sebesar 10,12%. (dep2/kun/iqb)