Pilarpertanian – Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Rahayu Tani merupakan binaan dari Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian (Kementan) dibentuk sejak tahun 2009 yang berkedudukan di Pasirmulya, Desa Margamulya, Kecamatan Pengalengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. P4S Rahayu Tani dikembangkan oleh Supriyatna Dinuri, selaku Ketua P4S tersebut.
Saat ini, Supriyatna memiliki beberapa inkubator agribisnis, salah satunya beliau membuat terminal agribisnis yang diharapkan akan menjadi sentra pengumpulan berbagai komoditas dari seluruh wilayah di sekitarnya untuk bisa dikelola di P4S Rahayu Tani, mulai dari gradingnya, packingnya, sampai didistribusikan di dalam pemasaran sesuai permintaan dari wilayah sekitar.
Salah satu sub terminalnya adalah komoditas hortikultura, dalam hal ini berbagai peralatan yang sifatnya dapat mempercepat proses seperti grading dan kemudian packaging, lalu perlu dilakukan sortasi produk untuk mengelompokkan kualitasnya menjadi beberapa grade mulai dari grade A, grade B dan seterusnya.
“Tapi karena ini masih pemula, diharapkan kreativitas dari ketua P4S nya untuk bagaimana mencari jejaring untuk mengembangkan sub terminal agribisnis ini supaya lebih maju lagi”. Ungkap Sekretaris BPPSDMP Kementan Siti Munifah, saat berkunjung ke terminal agribisnis P4S Rahayu Tani di Pengalengan, Kab. Bandung, Selasa (9/3).
Siti Munifah berharap kepada ketua P4S Rahayu Tani agar bisa memperpendek rantai tata niaga, sehingga petani bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan jika diambil dari para tengkulak.
Terminal agrobisnis ini memasarkan produknya langsung kepada ibu-ibu rumah tangga yang disebarkan ke daerah perumahan di beberapa wilayah sekitar Bandung. Hal ini dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
“Kami pasarnya dijual ke ibu-ibu rumah tangga, karena dengan kondisi sekarang ini sedang PSBB, dimana banyak pasar yang dibatasi, sehingga ibu-ibu rumah tangga sekarang bisa mendapatkan sayuran segar, dengan bisa menghemat waktu, dan menghemat cost untuk ke pasar, dan dapat harga yang lebih murah.” Ujar Supriyatna.
Tak hanya itu, mereka juga memasok hasil produksinya ke beberapa pabrik yang ada di Bandung, komoditas yang diproduksi yaitu kentang, wortel, tomat, sawi putih dan labu. Adapun bidang agrobisnis kopi yang disupply oleh 211 petani anggota P4S Rahayu Tani.
Dikarenakan terminal agrobisnis tersebut terbilang baru, jadi masih ada peralatan yang kurang untuk bisa mendukung kualitasnya agar tetap maksimal yaitu pengeringnya, karena jika produk dipacking masih dengan keadaan lembab bisa beresiko membusuk. Jadi harus ada treatment khusus untuk produk sayuran. (OIR)