Jakarta –
Pasar Mitra Tani (PMT) Kementan telah melakukan Gelar Pangan Murah (GPM) sejak Januari 2021. GPM ini dinilai memudahkan akses masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan di bulan Ramadhan. PMT GPM tersebut dilaksanakan di berbagai wilayah, baik pusat maupun daerah, seperti di pasar, kelurahan, instansi maupun rusunawa.
GPM yang dilaksanakan oleh Kementan ini merupakan salah satu langkah aksi pengamanan pasokan pada Ramadhan dan Idul Fitri 2021. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan pangan Idul Fitri aman dan terkendali.
“Kita berharap Ramadhan ketersediaan pasokan dan lain-lain seperti apa adanya, harapan kita di Ramadhan sampai Idul Fitri kebutuhan pangan kita betul-betul tersedia,” kata Syahrul dalam keterangan tertulis, Selasa (20/4/2021).
Sejak Januari 2021 Badan Ketahanan Pangan (BKP) melalui PMT menggencarkan kegiatan GPM di berbagai wilayah. Kepala BKP Agung Hendriadi mengatakan kegiatan GPM ini untuk mendukung stabilisasi pasokan dan harga pangan, terutama untuk komoditas yang mengalami kenaikan cukup tinggi menjelang HBKN.
“GPM ini kita gencarkan sebagai intervensi agar pasokan cukup sehingga harga tetap terkendali,” ujar Agung.
Agung menambahkan salah satu komoditas pangan yang mendapat perhatian adalah cabai rawit merah yang mengalami kenaikan cukup tinggi di pasaran. Pada Maret hingga April 2021, PMT melakukan 149 GPM di 63 titik di Jabodetabek.
Prioritas GPM diutamakan untuk komoditas cabai rawit dengan harga Rp 32 ribu per kg, mengingat di tengah melambungnya harga cabai rawit yang mencapai hingga di atas Rp 100 ribu per kg. Cabai tersebut didatangkan langsung dari petani yang mengalami panen di beberapa wilayah sentra.
Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan Risfaheri mengatakan tidak hanya mendatangi berbagai titik, PMT juga melaksanakan GPM online yang dapat diakses melalui berbagai jasa pengantaran seperti GoFood, GrabMart, dan Mitra Bukalapak.
“Tidak hanya itu, kami juga membangun aplikasi belanja online yaitu PasTani untuk semakin memudahkan masyarakat mengakses bahan pangan murah dan berkualitas,” ujar Risfaheri.
GPM dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Oleh karena itu, untuk menghindari kerumunan PMT melakukan penjualan secara kolektif terutama yang ada di rusun hingga kantor kelurahan. PMT di tempat tersebut akan dikoordinir oleh pengurus rusun maupun masing masing RW atau RT.
Hal ini diakui oleh Saidah Warga RW 02 Kelurahan Tebet Barat yang mengkoordinir warganya untuk membeli produk Pasar Mitra Tani seperti beras, telur, cabai dan bawang.
“Bazar murah dari Toko Tani Indonesia ini banyak peminatnya, sangat membantu warga untuk mendapatkan sembako yang kualitasnya segar dan bagus, juga harga di bawah pasar. Dan yang lebih penting kita nggak desak-desakan karena kami koordinir,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Joko pengurus RT 12 Kelurahan Pengadegan. Ia mengungkapkan warga rusunawa sangat terbantu dengan kehadiran bazar murah dari PMT Kementan.
“Warga rusun sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan sembako yang disediakan disini, harga lebih murah dari pasar,” ungkapnya.
Mengingat situasi pandemi saat ini, dia mengganggap kehadiran PMT sangat bermanfaat karena warga tidak perlu pergi ke pasar. Untuk menghindari kerumunan, Joko membantu mencatat kebutuhan warga kemudian disampaikan kepada PMT agar kebutuhan warga di rusunawa Pengadegan segera disediakan.
(akn/ega)