Jakarta – Polisi melakukan penyekatan di sejumlah titik di Jakarta dan sekitarnya selama PPKM darurat. Hasilnya, masih banyak warga tidak patuh peraturan PPKM darurat.
“Banyak warga yang tidak patuh dan tidak taat aturan PPKM masih banyak warga yang tanpa kepentingan yang jelas berusaha untuk masih melakukan mobilitas bergerak masuk Jakarta sehingga titik-titik penyekatan di di kota terjadi kemacetan yang cukup panjang,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yugo ketika dihubungi detikcom, Minggu (4/7/2021).
Sambodo menyebutkan warga melontarkan sejumlah alasan demi bisa lolos penyekatan.
“Bermacam-macam, ada yang kerja, ada yang nengok keluarga dan sebagainya padahal tidak termasuk (sektor) kritikal dan yang esensial,” tutur Sambodo.
“Kalau kemarin kita buka tutup hari ini kita coba lebih ketat kan lagi. Jadi buka tutupnya semakin sedikit. Kita tetap penyekatan yang lebih keras untuk menunjukkan bahwa PPKM darurat ini adalah sesuatu yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya,” tutupnya.
Kedepannya, polisi akan memperketat penyekatan. Sistem buka tutup akan dipersingkat sehingga warga sadar akan aturan PPKM yang berlaku hingga tanggal 20 Juli.
Diketahui, terdapat 63 titik yang diawasi Polda Metro Jaya selama PPKM darurat. Aparat gabungan dari Polri, TNI, Dishub, dan Satpol PP terlibat berjaga di pos-pos penyekatan.
Akibatnya terjadi antrean panjang di sejumlah pos penyekatan, salah satunya Kalimalang, Jakarta Timur pada Minggu (4/7). Pengendara yang kesal akibat lama mengantre, mereka pun bersahut-sahutan membunyikan klakson.