Malang (beritajatim.com) – Kreasi pengolahan makanan ringan dari tangan seorang ibu rumah tangga bernama Endang Tri Pujiastuti (54), warga Desa Suwaru, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, berbuah manis. Endang sukses dalam usaha jajanan oleh-oleh berkat ketekunannya mengolah makanan sehat.
Atas keseriusannya dalam usaha pengelohan jajanan ringan itu, kini pihaknya dipercaya sebagai sebagai salah satu Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) dari Kementerian Pertanian.
“Banyak masyarakat, baik dari kedinasan maupun masyarakat umum datang dari berbagai daerah datang ke sini untuk belajar tentang pengolahan makanan ringan,” ungkapnya saat ditemui, Kamis (4/3/2021).
Uniknya, pengolahan makanan ringan yang digeluti ibu dari 1 anak itu dibuat dari buah-buahan yang ada disekitarnya, seperti Salak dan Pisang.
Endang bercerita, usaha yang diseriusi itu merupakan usaha warisan dari kedua orang tuanya, Sugeng Setyowadi dan Setiti Andrian.
“Lalu pada sekitar tahun 2011 saya juga dipercaya bapak untuk meneruskan sebagai pelatih P4S,” paparnya.
Ia merinci, beberapa buah-buahan yang dijadikan sebagai jajan olahan diantaranya pisang dan salak.
“Salak kita jadikan dodol. Untuk pisang kita jadikan pisang dengan aneka rasa,” tuturnya.
Kini produk olahannya sudah terjual ke berbagai daerah melalui distributornya yang tersebar di Malang Raya.
Kepada masyarakat, khususnya bagi yang ingin memulai usaha, ia berpesan agar tidak ragu dalam memulai usaha. Kuncinya adalah kemauan, kreatifitas, dan memaksimalkan kualitas produk.
“Tidak perlu ide usaha yang muluk-muluk. Tapi carilah komoditas usaha yang murah, namun jarang disentuh oleh orang lain,” bebernya.
Ia mencontohkan seperti biji salak. Bagi kebanyakan orang, biji salak tidak berfungsi dan dibuang.
“Tapi saya menemukan, berdasarkan penelitian mahasiswa, biji salak bisa menurunkan kolesterol, asam urat, dan tekanan darah,” ujarnya.
“Akhirnya saya mengolah biji salak, ditumbuk sampai halus, lalu saya jual seperti bubuk kopi. Puji Tuhan, peminatnya banyak, dan terbukti ampuh,” pungkasnya. (yog/ted)