JAKARTA – Warga diimbau berhati-hati jika ada orang yang datang tiba-tiba ke rumah dan mengaku sebagai petugas dari perusahaan atau dinas tertentu. Polres Metro Jakarta Selatan baru saja menciduk lima orang pelaku pencurian dengan modus berpura-pura sebagai petugas PLN dan petugas Dinas Pertamanan.
Tak tanggung-tanggung, para pelaku berhasil merampok perhiasan korban yang disimpan dalam brankas dengan nilai mencapai Rp1 miliar. Satu dari kelima pelaku juga diketahui seorang residivis kasus serupa.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah membeberkan cara kerja petugas PLN atau petugas Dinas Pertamanan gadungan itu melakukan aksinya. “Para pelaku saat mendapatkan targetnya, dia berbagi peran. Adapun kaptennya WN, dia mendatangi rumah calon korbannya, berpura-pura sabagai petugas PLN. Dia ini juga residivis kasus serupa 3 tahun lalu,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (10/12/2021).
WN memperkenal dirinya kepada korban sambil menyebutkan adanya problem kelistrikan di rumah tersebut. Pelaku lalu meminta semua penghuni rumah itu ke luar rumah. Di saat bersamaan pelaku lain masuk ke dalam seolah hendak menyelesaikan persoalan listrik di rumah tersebut.
“Di situ kawanan pelaku lainnya beraksi di rumah yang sudah kosong itu. Merekaambil harta benda, properti berharga, termasuk brangkas. Begitu selesai, kawanan itu beritahu pelaku yang ada di luar rumah, lalu pergi,” tuturnya.
Saat korban dan keluarganya kembali masuk ke dalam rumah dan mendapatkan barang berharganya telah raib, di situ lah korban baru sadar telah menjadi korban pencurian.
Dari hasil penyelidikan, kawanan pelaku sudah 3 kali beraksi di 3 lokasi berbeda. “Mereka mengaku hasil kejahatan, khususnya emas dan berlian sudah dilempar ke orang lain, yang mana masih kami kejar. Brangkas dia bawa ramai-ramai lalu dibuka dengan obeng atau linggis,” terangnya.
Mantan Kapolres Depok itu mengimbau kepada masyarakat, manakala ada orang atau tamu tak diundang dan tak dikenal datang, apalagi sampai mengaku-aku sebagai petugas dinas tertentu, untuk lebih waspada. Tanyakan identitas lengkapnya lalu difoto. Bila perlu berkoordinasi dengan tetangga dan pihak RT/RW, sehingga tidak mudah dikelabuhi.
“Simpan juga nomor telepon darurat, baik polisi, kepala lingkungan maupun kerabat lainnya yang bisa memberikan pertolongan secara cepat,” pungkasnya.