mediatoktani.com – Kementerian Pertanian (Kementan) telah melaksanakan program Alat Mesin Pertanian (alsintan) bagi sebagian petani di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 16 unit alsintan didistribusikan dalam bentuk 1 unit power treasure, 7 unit power treasure multiguna dan sisanya concealer. Berkat penggunaan peralatan mesin, produktivitas pertanian Kulon Progo meningkat signifikan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sejak awal mesin tersebut dirancang untuk meningkatkan produksi pangan dan kesejahteraan petani. Pengembangan mesin dan peralatan diharapkan seimbang dengan tenaga kerja, memungkinkan pembangunan pertanian untuk terus memberikan petani teknologi pertanian yang maju.
“Alsintan akan membantu mempercepat proses pembajakan, penanaman dan pemanenan lahan. Tentunya ini akan mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Ali Jamil, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, mengatakan mesin pertanian dapat membantu petani menghemat waktu, tenaga, dan biaya produksi pertanian. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa salah satunya diperlukan selama musim tanam.
Dengan alsintan, yang dulu memakan 5-6 sawah per hektar sekarang hanya butuh beberapa jam. “Kami juga terus memodernisasi peralatan pertanian kami agar pertanian kami lebih maju, mandiri dan modern,” ujarnya.
Menggunakan alsintan Ali yakin biaya produksi mengembangkan budidaya pertanian juga bisa ditekan. Selain itu, penggunaan alsintan meminimalkan hilangnya beras selama panen tradisional.
“Kerugian ini bisa ditekan dengan menggunakan kecerdasan buatan. Artinya produktivitas pertanian pasti akan meningkat,” kata Ali.
Andi Nur Alamsyah, Direktur Alsintan, Direktorat Jenderal PSP Kementerian Pertanian, menambahkan bahwa alsintan yang dikelola dengan baik akan memberikan tambahan pendapatan bagi kelompok tani (poktan) dan anggota kelompok tani (gapoktan). Selain itu, pengelolaan alsintan melalui UPJA didorong agar pemanfaatannya lebih efisien dan optimal.
“Dengan cara ini, petani akan mendapatkan nilai tambah dari hasil usaha persewaan mesin ini,” ujarnya. Dia ingin petani memanfaatkan mesin yang diberikan.
Baca Juga : Petani Bondowoso Gerdal Blast, Antisipasi Gagal Panen